Wall Street Jatuh Akibat Aksi Global

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh, Kamis atau Jumat (08/01/2015) pagi WIB. Itu karena penurunan besar di pasar saham China meningkatkan kekhawatiran tentang ekonomi terbesar kedua dunia dan memicu aksi jual di pasar ekuitas global.

Dow Jones Industrial Average turun 392,41 poin (2,32 persen) menjadi ditutup pada 16.514,10.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 47,17 poin (2,37 persen) menjadi berakhir di 1.943,09, sedangkan indeks komposit Nasdaq tenggelam 146,34 poin (3,03 persen) menjadi 4.689,43.

Untuk kedua kalinya dalam empat hari terakhir, perdagangan di China dihentikan lebih awal oleh sirkuit pemutus (circuit breakers) setelah terjun tujuh persen. Juga membuat para investor khawatir adalah langkah bank sentral China mendevaluasi mata uang yuan-nya ke tingkat terendah dalam lima tahun.

Sentimen semakin diperlemah oleh penurunan harga minyak AS ke tingkat terendah baru dalam 12 tahun, yang jatuh 70 sen menjadi US$33,27 per barel.

Anggota Dow Chevron kehilangan 3,5 persen, sementara produsen menengah Apache dan Anadarko Petroleum masing-masing merosot 5,1 persen dan 8,4 persen, Michael James, direktur perdagangan ekuitas di Wedbush Securities, mengatakan momentum negatif itu mendorong banyak penjualan.

“Mentalitas sekarang adalah mengurangi eksposur risiko di seluruh papan,” papar dia.

“Ketakutan bahwa segala sesuatu bisa memburuk dan Saya lebih suka menjual sekarang di muka dari setiap potensi melemahnya indeks,” tandas dia.

Ia mengatakan laporan ketenagakerjaan AS untuk Desember pada Jumat bisa memiliki efek menstabilkan jika hasilnya positif, tetapi laporan yang buruk mungkin akan memicu aksi jual lebih besar.

Para analis memperkirakan ekonomi AS akan menambahkan 200.000 pekerjaan selama Desember, sedikit lebih moderat daripada November.

Saham-saham teknologi terpukul parah, dengan Apple meluncur 4,2 persen, Amazon jatuh 3,9 persen, Facebook merosot 4,9 persen dan induks perusahaan Google, Alphabet turun 2,3 persen.

Saham perbankan juga menderita, dengan anggota Dow JPMorgan Chase dan Goldman Sachs masing-masing kehilangan 4,0 persen dan 3,1 persen, serta Citigroup dan Morgan Stanley keduanya berkurang sekitar 5,0 persen.

Pengecualian yang lolos dari pembantaian termasuk Wal-Mart Stores, yang naik 2,3 persen dan telah menguat pada awal 2016 setelah berkinerja buruk di pasar tahun lalu.

Macy’s naik 2,1 persen karena meluncurkan US$400 juta dalam pengurangan karyawan penutupan toko-toko setelah musim belanja liburan mengecewakan.

Walgreens Boots Alliance naik 1,9 persen karena jaringan farmasi ini mengangkat proyeksi setahun penuh setelah laba kuartal pertamanya melebihi ekspektasi para analis. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*