Wall Street Ditutup Tidak Jauh Dari Penutupan Kemarin, Facebook Capai Rekor

Wall Street Ditutup Tidak Jauh Dari Penutupan Kemarin, Facebook Capai Rekor

Bursa saham AS ditutup sedikit dibawah penutupan kemarin setelah Indeks Standard & Poor 500 naik terbaik dalam tahun ini dan karena investor menilai krisis Ukraina masih menjadi perhatian utama dan data lebih lemah dari perkiraan pada gaji dan jasa.

Indeks S&P500 (SPX) turun kurang dari satu poin ke level 1.873,81 pada pukul 4 pm di New York setelah kemarin ditutup pada rekor. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 35,70 poin  atau 0,2 persen, ke level 16,360.18. Sementara itu Nasdaq ditutup sedikit berbeda, naik 6 poin atau 0,14% ke level 4,357.97. Sekitar 6,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sejalan dengan rata-rata 30 hari.

S&P500 melonjak 1,5 persen kemarin setelah komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang mendorong spekulasi bahwa krisis Ukraina tidak akan segera memburuk. Indeks anjlok paling dalam untuk masa sebulan terjadi di tanggal 3 Maret lalu dan  volatilitas melonjak 14 persen dikarenakan kekhawatiran bahwa kehadiran militer Rusia di wilayah Crimea dapat menyebabkan konflik yang lebih besar.

Menteri Luar Negeri John Kerry bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Paris kemarin untuk membicarakan krisis. Lavrov mengatakan pemerintah yang didukung Barat di Kiev tidak lagi berkuasa atas Crimea dan kontrol telah bergeser ke kelompok bersenjata. Kerry memperingatkan Rusia karena melanggar “kewajiban hukum sangat jelas” untuk menegakkan persatuan Ukraina.

AS telah mempertimbangkan sanksi terhadap Rusia dan bantuan kepada pemerintah di Kiev. Putin mengatakan kemarin ia melihat ada kebutuhan yang mendesak untuk menyerang Ukraina, meskipun ia memiliki hak untuk mengadakan aksi militer untuk membela etnis Rusia di wilayah tersebut.

Perusahaan-perusahaan AS menambahkan 139.000 pekerja baru pada bulan Februari, lebih sedikit dari 155.000 yang diperkirakan oleh para ekonom, sebuah tanda bahwa majikan sedang menunggu kenaikan permintaan sebelum meningkatkan jumlah pekerja yang dibutuhkan demikian laporan dari ADP Research Institute di Roseland, New Jersey.

Data terpisah menunjukkan bahwa industri jasa di AS diperluas pada bulan Februari di laju paling lambat dalam empat tahun, mencerminkan bagian terbesar dari perekonomian sedang berjuang lebih keras karena cuaca berat yang mempengaruhi tingkah laku konsumen dan bisnis. Indeks Institute for non – manufaktur Supply Management turun menjadi 51,6 pada Februari dari 54 bulan sebelumnya.

Investor telah berspekulasi bahwa kelemahan baru-baru ini dalam data perumahan dan lapangan pekerjaan disebabkan oleh cuaca buruk. Departemen Tenaga Kerja akan merilis laporan mengenai lapangan pekerjaan bulan Februari pada tanggal 7 Maret.

The Fed telah melambat pembelian aset bulanan sementara berjanji bahwa ia akan mempertahankan suku bunga mendekati nol persen.
Indeks Chicago Board Options Exchange Volatility ( VIX ), merupakan ukuran volatilitas saham AS, turun 1,5 persen menjadi 13,89 pada penutupan bursa dini hari tadi. Indeks itu jatuh 12 persen kemarin.

Lima dari 10 sektor yang ada di  S&P500 melemah , dengan saham energi jatuh 1,1 persen, mempercepat penurunan indeks. Saham keuangan rally 0,7 persen dan merupakan sektor yang mendapatkan keuntungan terbesar.

Exxon kehilangan 2,8 persen menjadi $ 93,80, perusahaan yang mengalamai penurunan tertajam di Dow.

Smith & Wesson menambahkan 16 persen menjadi $ 13,74 untuk kenaikan terbesar sejak Juni 2012. Pembuat pistol ini memprediksi laba tahunan akan berkisar antara $ 1,39 per saham dan $ 1,42, naik dari proyeksi sebelumnya sebanyak $ 1.35.

GameStop melonjak 3,8 persen menjadi $ 38,75. Pengecer video game mengatakan akan meningkatkan pembayaran kuartalan untuk 33 sen dari 27,5 sen.

Facebook Inc naik 4 persen ke rekor $ 71,57 untuk kenaikan terbesar dalam S&P500. Stifel Nicolaus & Co analis Jordan Rohan menaikkan target harga 12 bulan nya pada perusahaan jejaring sosial ke $ 82 dari $ 72. Rohan memiliki rating buy pada saham Facebook.

selasti panjaitan – director of vibiz securities academy

editor : jul allens

pic :reuters


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*