Wall Street Datar, Fed Hati-Hati Naikkan Bunga

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street pulih dari kerugian awal dan menjadi berakhir sedikit berubah pada Rabu atau Kamis (19/2/2015) pagi WIB.

Sebab, risalah pertemuan Federal Reserve menunjukkan bank sentral AS akan menunggu lebih lama sebelum menaikkan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 17,73 poin (0,10 persen) menjadi ditutup pada 18.029,85.

Indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 0,66 poin (0,03 persen) menjadi berakhir di 2.099,68, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 7,10 poin (0,14 persen) menjadi 4.906,36.

Risalah dari pertemuan dewan kebijakan moneter The Fed pada Januari, menunjukkan banyak anggota yang khawatir tentang pergerakan terlalu cepat pada kenaikan suku bunga dan melumpuhkan pertumbuhan ekonomi.

Risalah “secara umum menunjukkan bahwa suku bunga akan tetap rendah mungkin untuk waktu lebih lama,” kata Alan Skrainka, kepala investasi di Cornerstone Wealth Management.

Anggota Dow, ExxonMobil, turun 2,2 persen setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway melaporkan mereka telah menjual lebih dari 41 juta saham dari raksasa minyak bumi itu pada kuartal keempat tahun lalu.

Raksasa minyak juga mengatakan bahwa empat pekerjanya di kilang minyak California menderita luka ringan setelah ledakan di pabrik.

Saham minyak lainnya juga turun karena harga minyak jatuh. ConocoPhillips kehilangan 2,5 persen dan Anadarko Petroleum merosot 2,0 persen.

Sementara saham Virgin America melonjak 4,4 persen setelah laba kuartal keempatnya diterjemahkan menjadi 1,16 dolar AS per saham, jauh di atas 80 sen yang diproyeksikan oleh para analis Wall Street untuk maskapai tersebut.

Hasil tersebut mengangkat operator penerbangan AS lainnya. American Airlines naik 2,7 persen, Delta Air Lines naik 1,3 persen dan United Continental bertambah 2,8 persen.

Kelompok teknologi kesehatan Boston Scientific melonjak 12,4 persen setelah mengumumkan akan membayar lebih rendah dari perkiraan 600 juta dolar AS kepada Johnson & Johnson untuk menyelesaikan litigasi atas pengambilalihan Boston Scientific dari Guidant pada 2005.

Johnson & Johnson dan Guidant sudah dalam pembicaraan merger ketika Boston Scientific menawarkan putus kesepakatan itu.

Fossil Group, pembuat kacamata hitam dan aksesoris mode lainnya, jatuh 15,7 persen karena memproyeksikan laba jauh di bawah ekspektasi para analis. Perusahaan mengatakan laba bersih per saham untuk 2015 akan menjadi 5,45-6,05 dolar AS, jauh di bawah 7,52 dolar AS yang diperkirakan oleh pasar.

Harga obligasi naik, dibantu oleh risalah pertemuan Fed yang “dovish”. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,08 persen dari 2,14 persen pada Selasa, sementara pada 30-tahun turun menjadi 2,71 persen dari 2,73 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*