Wall Street Cermati Dampak Suksesi FBI

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS di Wall Street berpotensi bergerak lebih rendah pada perdagangan Rabu (10/5/2017).  Investor bersiap untuk mengarungi data dan pendapatan baru, sambil terus memperhatikan kemungkinan dampak dari keputusan Presiden Trump untuk memecat direktur FBI.

Pada hari Selasa, Trump mengakhiri tugas James Comey di FBI, mengatakan dalam sebuah surat suksesi di FBI untuk memulihkan kepercayaan publik dan kepercayaan diri dalam misi penegakan hukum vitalnya.

Dolar AS berada di bawah tekanan sesaat setelah berita, sementara itu, pasar di Eropa melihat sedikit kelemahan pada perdagangan pagi, dan pasar Asia Pasifik berakhir dengan catatan bervariasi, seperti mengtuip cnbc.com.

Melangkah menjauh dari politik, seluruh perusahaan AS akan melaporkan pendapatan pada hari Rabu, dengan Sotheby’s, Time, Wendy’s, Whole Foods dan 21st Century Fox diharapkan menjadi fokus utama.

Pada hari Rabu, laporan pendapatan pertama Snap sejak IPO akan diawasi ketat. Investor ingin melihat apakah Snap telah mampu mempercepat kembali basis pengguna setelah penurunan pada kuartal terakhir. Investor menunggu kemungkinan dapat meningkatkan pertumbuhan iklannya.

Dalam berita ekonomi, investor menunggu aplikasi Hipotek akan dirilis pada pukul 7.00 pagi ET, diikuti oleh harga impor pada pukul 8.30 pagi, dan persediaan minyak pukul 10.30 a.m. ET.

Di wilayah bank sentral, lebih banyak anggota Federal Reserve AS diharapkan dapat menyampaikan pidato pada hari Rabu.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari diperkirakan akan menghadiri Minnesota Business Ethics Awards, mengambil bagian dalam obrolan api. Sementara itu Presiden Fed, Boston Eric Rosengren akan menghadiri acara makan siang khusus yang disajikan oleh Kamar Dagang Regional Lake Champlain dan Kamar Dagang Vermont Pusat, di Burlington Selatan.

Dalam berita komoditas, harga minyak membukukan kenaikan yang solid pada hari Rabu, dengan perdagangan minyak mentah AS hampir 1 persen lebih tinggi pada US$46,32 sekitar 5,35 am ET. Sementara Brent naik menjadi US$49,12 per barel.

Pada hari Selasa, rata-rata industri Dow Jones dan S & P 500 berakhir lebih rendah setelah duta besar Korea Utara ke Inggris mengatakan kepada Sky News bahwa negara tersebut akan melanjutkan uji coba nuklir keenamnya.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*