Wall Street Bisa Positif Meski Ukraina Masih Memanas

New York -Pasar saham Wall Street mampu naik cukup tinggi meski diterpa sentimen negatif Rusia yang berencana mengklaim Crimea lepas dari Ukraina. Investor fokus ke pertemuan dua hari The Fed.

Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengklaim Crimea menjadi bagian dari Russia. Hal ini memicu ketegangan dengan negara-negara Barat yang menuduh Rusia melakukan tindakan ilegal.

Tapi Putin menegaskan ia tidak berniat untuk membuat perpecahan lebih besar di Rusia. Kepala Ekonomi Rockwell Global Capital, Peter Cardillo, mengatakan berita-berita dari Ukraina ini sudah bisa ditebak.

“Jadi pasar tidak lagi khawatir akan hal ini,” katanya seperti dikutip AFP, Rabu (19/3/2014).

Investor justru fokus ke pertemuan dua hari The Federal Reserve yang akan digelar mulai Rabu ini. Kebijakan bank sentral AS itu akan punya peran penting dalam menentukan arah bursa saham Paman Sam.

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones menguat 88,97 poin (0,55%) ke level 16.336,19. Indeks S&P 500 naik 13,42 poin (0,72%) ke level 1.872,25. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq melonjak 53,36 poin (1,25%) ke level 4.333,31.

(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*