INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Senin (12/12/2016), dengan Dow Jones Industrial Average memperpanjang rekor penguatan menjadi enam sesi berturut-turut, karena investor menunggu pertemuan kebijakan moneter penting dari Federal Reserve AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,58 poin atau 0,20 persen menjadi ditutup pada 19.796,43 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 2,57 poin atau 0,11 persen menjadi berakhir di 2.256,96 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 31,96 poin atau 0,59 persen menjadi 5.412,54 poin.
Bank sentral AS akan memulai pertemuan kebijakan Desember pada Selasa waktu setempat. Para analis memperkirakan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada akhir pertemuannya, namun Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mungkin akan berjuang untuk berkomunikasi tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Menurut alat FedWatch CME Group, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Desember mencapai 97,2 persen.
Saham-saham AS membukukan kinerja mingguan terbaik pekan lalu sejak hari pemilihan umum, karena “reli Trump” berlanjut Wall Street telah secara luas memperkirakan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan kebijakan pekan ini.
“Setelah lima hari yang mungkin juga menjadi lima minggu keuntungan terus-menerus untuk indeks saham AS, ada beberapa tekanan ditempatkan pada pasar secara luas,” kata Stephen Guilfoyle, presiden Sarge986, Senin.
Di luar negeri, pasar ekuitas Eropa merosot pada Senin di tengah ketidakpastian lanjutan di Italia. Indeks patokan Jerman DAX di Bursa Efek Frankfurt beringsut turun 0,12 persen, sedangkan indeks patokan FTSE 100 Inggris turun 0,92 persen.
Di Asia, saham-saham Tiongkok jatuh pada Senin karena regulator asuransi Tiongkok terus mengekang perilaku “barbar” perusahaan-perusahaan asuransi untuk mengendalikan risiko keuangan yang ditimbulkan oleh pembelian saham spekulatif. Indeks komposit Shanghai turun 2,47 persen menjadi 3.152,97 poin. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind