Wall Street Berpotensi Negatif

INILAHCOM, New York – Bursa saham di Wall Street berpotensi lebih rendah pada awal perdagangan Senin (30/1/2017). Investor mencermati data laba kuartalan dan data ekonomi.

Pada awal pekan waktu AS, investor menunggu data pendapatan pribadi dan data belanja konsumen untuk bulan Desember. Data ini akan dipublikasi sebelum bel perdagangan. Data lain adalah data penjualan rumah yang tertunda untuk pembuatan bulan Desember.  

Di bursa Eropa, indeks Stoxx 600 lebih rendah 0,7 persen. Sedangkan di Asia, indeks Shanghai lebih tinggi 0,3 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang berakhir kehilangan 0,5 persen, seperti mengutip cnbc.com.

Dari pasarminyak, harga terseret ke pelemahan karena investor kian khawatir dandan kenaikan produksi minyak AS. Hal ini mengagalkan niatan anggota OPEC untuk memangkas produksi.

Minyak mentah jenis Brent naik tipis 0,04 persen ke US$55,54 per barel. Untuk minyak mentah AS naik 0,3 persen ke US$53,34 per barel.

Pada pekan lalu, Wall Street tercatat masih mengalami kenaikan. Indeks Dow dan S&P 500 membukukan pekan positif untuk pertama kalinya sejak tiga pekan terakhir. Dalam pekan ini Dow naik 1,3 persen, indeks S&P naik 1 persen dan indeks Nasdaq naik 1,9 persen.

Sedangkan pada akhir perdagangan Jumat (27/1/2017), indeks Dow Jones kehilangan 0,04 persen ke 20.092,6. Untuk indeks S&P 500 turun 0,1 persen ke 2.295. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,1 persen ke 5.660,8.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*