Wall Street berakhir lebih tinggi setelah sesi fluktuatif

New York (ANTARA News) – Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB) setelah sesi perdagangan fluktuatif, didorong saham-saham yang terkait minyak karena harga minyak mentah naik lagi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 196,09 poin (1,14 persen) menjadi ditutup pada 17.361,04, setelah sebelumnya jatuh serendah 17.037,76.

Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 25,86 poin (1,30 persen) menjadi berakhir di 2.020,85, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 41,45 poin (0,89 persen) menjadi 4.676,69.

Para analis mengatakan volatilitas menunjukkan kegelisahan di pasar.

“Orang-orang sangat gelisah,” kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

Saham-saham energi menguat karena harga minyak AS naik untuk sesi ketiga berturut-turut, didukung berita bahwa jumlah rig yang lebih rendah dan pemotongan belanja eksplorasi.

Anggota Dow, Chevron, naik 3,3 persen, sementara perusahaan jasa minyak Halliburton melonjak 3,8 persen.

Komponen Dow, ExxonMobil, naik 2,5 persen setelah melaporkan laba kuartal keempatnya 1,56 dolar AS per saham, 22 sen di atas ekspektasi para analis. Labanya turun 21,3 persen menjadi 6,6 miliar dolar AS karena harga turun dan produksi minyak yang lebih rendah.

Apple naik 1,3 persen karena perusahaan bersiap untuk menghimpun sekitar 6,5 miliar dolar AS dalam penerbitan obligasi, lebih besar dari perkiraan awal dan dengan imbal hasil (yield) yang lebih rendah dari yang diharapkan, menurut laporan. Dana akan digunakan untuk pembelian kembali saham, pembayaran dividen dan cicilan utang.

Tesla Motors naik 3,6 persen setelah sebuah laporan menyebutkan produsen mobil listrik itu diuntungkan dolar yang lebih kuat produsen karena sekitar 70 persen dari komponennya berasal dari luar negeri.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 1,68 persen dari 1,64 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik ke 2,26 persen dari 2,23 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan.
(A026)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*