Wall Street Anjlok Akibat Sentimen The Fed dan Harga Minyak

New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street turun tajam untuk keempat hari berturut-turut pada perdagangan Kamis pagi waktu setempat atau Kamis malam WIB (20/8) setelah Federal Reserve menyoroti kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Anjloknya bursa saham AS juga tak lepas dari turunnya harga mintak dunia mendekati level US$ 40 per barel, atau terendah sejak krisis 2009.

Sebanyak 10 sektor saham yang tergabung dalam indeks S&P melemah dengan penurunan terdalam saham sektor keuangan tergerus 1,3 persen. Saham Bank of America, JP Morgan dan Citigroup turun berkisar 1,5-2 persen.

Bank sentral AS, The Fed, dalam pertemuan terbarunya Rabu (19/8) merilis bahwa otoritas moneter tersebut menyoroti inflasi sebagai dasar menentukan tingkat suku bunga, meski pasar tenaga kerja membaik. Komentar The Fed membuat para investor di Wall Street berspekulasi bahwa suku bunga akan dinaikkan pada bulan September.

Hingga pukul 09:41 waktu AS, indeks Dow Jones turun 135,9 poin (0,78 persen) di 17.212,83, indeks S&P 500 turun 13,05 poin (0,63 persen) ke 2.066,56 dan Nasdaq Composite turun 35,46 (0,71 persen) pada level 4.983,60.

Seementara harga minyak mentah dunia jatuh mendekati level US$ 40 per barel pada perdagangan Kamis (20/8) atau terendah sejak krisis keuangan global 2009 menyusul bertambahnya pasokan di Amerika Utara dan Timur Tengah. Harga minyak AS telah tergerus sepertiga dari nilai tertingginya pada Juni 2015. Penurunan tersebut akibat kekhawatiran penurunan permintaan di Asia menyusul tertekannya ekonomi kawasan tersebut.

Saham Apple turun 1,3 persen menjadi penurunan terdalam di indeks Nasdaq dan S&P setelah laporan Gartner mengatakan penjualan smartphone Aple di Tiongkok jatuh untuk pertama kalinya pada kuartal kedua. Apel menganggap Tiongkok sebagai pasar utama.

Saham Disney turun 3,7 persen menjadi US$ 102,52 dan Time Warner turun 3,3 persen menjadi US$ 75,26. Sementara saham NetApp naik 5,9 persen menjadi US$ 31,60.

Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

Reuters


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*