Wall Street Alami Sedikit Ambil Untung

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS di Wall Street pada awal perdagangan Kamis (9/6/2016) bergerak lebih rendah. Indeks tertekan melemahnya harga minyak mentah dan rendahnya imbal hasil di pasar obligasi global.

Saham sektor keuangan yang melemah hingga 1 persen menyeret indeks S&P 500 pada perdagangan pagi. Obligasi Jerman untuk tenor 10 tahun mendapatkan yield rendah dari 0,026 persen. Treasury AS untuk tenor 10 tahun hanya berada tipis diatas level terendah tahun ini 1,6 persen. Untuk yield tenor 2 tahun mendekati 0,7% sebagai level terendah sejak 16 Mei.

Bank Sentral Eropa mulai melakukan program pembelian obligasi swasta sejak Rabu kemarin. Pidato Gubernur ECB, mario Draghi memperingatkan dampak dari pertumbuhan ekonomi global yang sangat rendah.

Sementara dari pasar minyak mentah mengalami penurunan 1,5 persen menjadi US$50,4 per barel. Indeks dolar lebih tinggi setelah menyentuh level terendah pada 6 mei lalu. Indeks Euro berada di US$1,1 dan yen mendekati 106,5 yen per dolar.

Data tentang klaim pengangguran turun menjadi 264 ribu dan persediaan grosir naik 0,65 di bulan April. “Saya tidak berpikir ada alasan lain kecuali sedikit profit taking,” kata Robert Pavlik, kepada strategi pasar di Boston Private Wealth, seperti mengutip cnbc.com.

Pada perdagangan Rabu kemarin, indeks Dow Jones berhasil menyentuh level psikologis 18.000 untuk pertama kalinya sejak April. Untuk indeks S&P 500 juga di level tertinggi sejak Juli 2015.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 66,77 poin atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 18.005,05. Indeks S&P 500 bertambah 6,99 poin atau 0,33 persen menjadi berakhir di 2.119,12, dan indeks komposit Nasdaq naik 12,89 poin atau 0,26 persen menjadi 4.974,64.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*