Financeroll – Presiden The Fed untuk wilayah Chicago, Charles Evans, menyatakan bahwa Bank Sentral AS mungkin akan menaikkan suku bunga acuan tahun depan. Senada dengan Yellen, Evans mengemukakan bahwa waktu pelaksanaannya bergantung pada progres inflasi.
Inflasi menunjukkan kemajuan yang positif dan hal itu dapat menjadi alasan untuk menaikkan suku bunga acuan, demikian ungkap salah seorang pejabat The Fed yang tak memiliki suara dalam voting kebijakan tahun ini. Tidak menampik jika memang besar kemungkinan suku bunga acuan akan naik pada pertengahan 2015, atau mungkin pula lebih lambat daripada itu. Publik hanya perlu menunggu.
Pada pekan lalu, Yellen memberikan pernyataan yang kontroversial dalam konferensi pasca FOMC. Beliau menyebutkan bahwa Bank Sentral AS akan menunggu sekitar enam bulan setelah program tapering benar-benar tuntas, untuk kemudian menaikkan suku bunga acuan. Pernyataan Yellen yang diamini oleh pejabat-pejabat The Fed lainnya ini, sukses mendongkrak yield obligasi Pemerintah AS.
Rentang waktu enam bulan yang diungkapkan Yellen, memang sebuah perkiraan yang masuk akal menurut saya.
Rentang waktu enam bulan yang dilontarkan oleh Janet Yellen direspon beragam oleh presiden-presiden The Fed di wilayah Atlanta pun menegaskan bahwa waktu enam bulan merupakan waktu yang “paling cepat”, bukan “paling lambat”. Sementara seorang pejabat yang membawahi The Fed St. Louis, menekankan bahwa penegasan kisaran waktu hanya akan memicu perdebatan di kalangan investor.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind