Wahai Investor, Coba Liriklah Komoditas

INILAHCOM, New York – Investor sibuk memelototi saham dan terus mengeluh. Ada baiknya jika para investor mulai memperhatikan aset lainnya, seperti komoditas.

Minyak telah tertekan sejak API pada Selasa (7/2/2017) malam bahwa stok minyak mentah Amerika telah melonjak sebesar 14,2 juta barel pekan lalu. Jika data EIA berdasarkan pada data API tersebut maka saat ini kita tengah berada dalam kenaikan mingguan terbesar dari persediaan minyak Amerika sejak Oktober 2016.

Sebagai catatan, EIA juga mengatakan di hari yang sama bahwa melimpahnya persediaan minyak berakhir lebih cepat dari perkiraan.

Dan yang menjadi masalah lainnya adalah harga minyak akan naik, dan memang telah terjadi.

“Jelas sekali terlihat bahwa pengaturan posisi perdagangan saat ini sedang terjadi,” kata Chris Wesston, kepala strategi pasar di IG seperti dikutip marketwatch.com.

Dari blog Daily Reckoning , Greg Guenthner mengatakan bahwa harga emas bisa saja melompak melebihi 20% selama beberapa pekan ke depan.

Guenthner mengatakan kenaikan harga emas dalam enam pekan pertama 2017 adalah cerminan sempurna dari periode yang sama di tahun lalu. Logam mulia berada di puncaknya selama lima  minggu berturut-turut pada Rabu (8/2/2017), pertanda ketidakstabilan di Eropa karena menggeliatnya agenda politik POTUS.

“Emas mencatatkan kenaikan 6% di pekan pertama Februari untuk kedua kalinya selama dua tahun berturut-turut. Dalam kedua kasus yang sama ini, harga emas akan terjun pada akhir Desember. Begitu juga dengan reli kenaikan harga emas akan dimulai pada Januari, dan kembali meroket pada awal Februari,” kata Guenthner.

Dan jika hal ini terus berlanjut, maka harga emas akan mengulang sejarah tahun lalu dengan “epic comeback”-nya. [hid]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*