Wah, pinjaman valas multifinance naik 21,4%

JAKARTA. Pinjaman luar negeri yang diterima industri pembiayaan alias multifinance mencapai Rp 121,27 triliun hingga April 2015. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 99,89 triliun, pinjaman dalam bentuk mata uang asing tersebut tercatat tumbuh 21,4%.

Sementara, pinjaman dalam negeri atawa dalam bentuk rupiah yang diterima industri menyusut 4,4%. Yakni, dari Rp 138,69 triliun menjadi hanya Rp 132,48 triliun. Secara keseluruhan, total pinjaman industri mencapai Rp 253,76 triliun atau meningkat 6,3%.

Berdasarkan data yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan pinjaman lantaran kegiatan usaha penyaluran pembiayaan industri meningkat. Per April 2015, pembiayaan yang disalurkan tembus Rp 368,65 triliun atau naik 4,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Di antaranya, Rp 111,95 triliun mengalir ke sewa guna usaha, Rp 9,65 triliun mengalir ke anjak piutang, Rp 39 miliar ke aktivitas kartu kredit dan sisanya masih didominasi oleh pembiayaan konsumen sebesar Rp 246,99 triliun.

Adapun, dari sisi laba, industri pembiayaan mengantongi untung sebesar Rp 3,95 triliun. Realisasi ini melorot cukup dalam, yaitu minus 14,3%, jika dibandingkan dengan pencapaian laba tahun lalu yang sebesar Rp 4,61 triliun.

Kondisi ini memang kurang menggembirakan, mengingat ekonomi nasional dan global mengalami perlambatan. Bahkan, efek perlambatan bisnis pembiayaan sudah terjadi dua tahun belakangan ini. Pelaku industri sepertinya harus kembali legowo melewati tahun ini.

Editor: Hendra Gunawan


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*