Waduh, rupiah terpuruk dan menembus 14.600

JAKARTA. Rupiah semakin tertekan. Pada Rabu (23/9), nilai tukar rupiah menembus level 14.600. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.18 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level 14.628 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah sejak 9 Juli 1998, di mana pada waktu itu mata uang Garuda berada di posisi 15.450 per dollar AS.

Dengan demikian, rupiah pagi ini melemah 0,5% dari posisi penutupan kemarin di level 14.552 per dollar.

Sementara, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) berada di level 14.623 per dollar. Artinya, rupiah keok 0,9% dari posisi kemarin di level 14.486.

Disinyalir, pelemahan rupiah terkait kesepakatan asumsi makro antara pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan anggota DPR dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Berdasarkan hasil kesimpulan rapat antara pemerintah, BI dengan DPR, Ketua Komisi XI Fadel Muhammad menyebutkan bahwa asumsi pertumbuhan yang disepakati sebesar 5,3%. Selain itu, nilai tukar rupiah disepakati sebesar Rp 13.900 per dollar AS.

Selain itu, disepakati pula inflasi 2016 sebesar 4,7% dan suku bunga SPN 3 bulan 5,5%. Pemerintah, BI, dan DPR juga menyepakati target pembangunan yang meliputi tingkat pengangguran sebesaf 5,2%-5,5%, tingkat kemiskinan 9%-10%,gini rasio 0,39%, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,10.

Menurut David Sumual, Chief Economist PT Bank Central Asia, estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih realistis. “Pada tahapan ini, dengan buramnya outlook suku bunga the Fed dan ekonomi China masih terus melambat, lebih baik menetapkan target konservatif,” jelasnya kepada Bloomberg.

Editor: Barratut Taqiyyah.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*