Waduh, harga minyak Brent meluncur ke bawah US$ 50

SINGAPURA. Harga minyak yang diperdagangkan di London meluncur ke bawah level US$ 50 per barel atau mendekati level terendahnya dalam enam bulan terakhir.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.35 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran September berada di posisi US$ 49,87 per barel di ICE Futures Europe exchange atau naik 35 sen. Kemarin (3/8), harga kontrak minyak ini anjlok US$ 2,69 menjadi US$ 49,52 per barel, yang merupakan level terendah sejak 29 Januari lalu.

Dengan demikian, gap harga antara minyak WTI dengan Brent hanya sebesar US$ 4,40 sebarel.

Asal tahu saja, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran September naik 28 sen menjadi US$ 45,45 per barel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, kontrak yang sama melorot US$ 1,95 menjadi US$ 45,17 sebarel. Ini merupakan level terendah sejak 19 Maret lalu.

Harga minyak Brent tertekan ke bawah level US$ 50 untuk pertama kalinya sejak Januari. Salah satu penyebabnya adalah pemerintahan Obama memenangkan dukungan dari aliansi Teluk Arab terkait perundingan nuklir dengan Iran. Hal itu berarti, Iran akan mengerek produksi minyaknya saat sanksi internasional dicabut. Tentu saja hal ini akan berdampak pada peningkatan stok minyak dunia yang saat ini sudah menggunung.

“Faktor yang menekan harga minyak masih terus berlangsung dan belum ada terlihat penyelesaian dari masalah kelebihan suplai minyak,” papar Ric Spooner, Chief Analyst CMC Markets di Sydney.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*