Volume Transaksi Pasar Valas Indonesia Masih Tipis

Volume pasar valas Indonesia terbilang tipis.  Lihat saja data yang dirilis oleh Indonesia Foreign Market Commite (Indo FEMC) yang baru saja berdiri.  Volume transaksi pasar valas di Indonesia mencapai US$ 5,011 miliar per hari. 

Dari jumlah transaksi ini, pasar spot mendominasi yakni hingga 65%.  Di pasar spot, volume transaksi yang dilakukan oleh lembaga keuangan atau financial institution  di Indonesia berimbang. Di lembaga keuangan mencapa US$ 1,754 miliar per hari. Adapun volume transaksi oleh konsumen individual mencapai US$ 1,594 miliar per hari.  Alhasil, total volume transaksi pasar valas di pasar spot US$ 3,5 miliar.

Sisanya, secara berurutan berdasarkan volumenya adalah transaksi foreign exchange mencapai US$  1,380 miliar per hari, forward sebesar US$ 208 juta, cross currency swap US$ 57 juta, dan option US$ 18 juta.   

Menurut Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, transaksi pasar spot yang mendominasi bisa memberikan tekanan  terhadap pasar valas domestik. Makanya, BI selalu meminta agar pengusaha melakukan hedging atas kebutuhan valasnya. “Jangan dadakan membeli pasar spot, ini memberikan tekanan terhadap pasar valas,”ujar dia kepada KONTAN (1/4).   

Maklum, tingginya pasar spot  merupakan cerminan  bahwa banyak pengusaha maupun individual masuk pasar valas secara dadakan. Mereka membeli valas saat membutuhkannya.  Ini berbeda jika mereka bertransaksi lewat pasar forward atau swap. Adanya perjanjian jual beli di transaksi tersebut membuat kebutuhan valas bisa diantisipasi.

Bandingkan dengan negara tetangga seperti   Malaysia. Dengan volume transaksi valas harian mencapai US$  11,095 miliar, volume transaksi tertinggi memang di pasar spot yang mencapai US$ 5,017 miliar, namun transaksi swap dan foreign exchange swap juga terbilang tinggi yakni masing-masing US$ 2,821 miliar dan US$ 3,023 miliar. Kemudian disusul transaksi option sebesar US$ 179 juta dan cross currency swap mencapai US$ 55 juta.  

Adapun di Singapura, pasar valasnya lebih tebal lagi dengan total volume transaksi mencapai  US$ 383, 075 miliar per hari. Berbeda dengan transaksi di Indonesia yang dikuasai oleh pasar spot, transaksi pasar valas spot di Singapura hanya 35% saja yakni mencapai US$ 103,295 miliar. Pasar valas di Singapura digerakan secara berimbang oleh pasar forward, optio, forex exchange swap, serta cross currency swap.

Untuk itu, BI akan terus memperdalam pasar valas Indonesia. Jika saat ini instrumen yang ditawarkan BI baru sebatas  swap dan swap hedging, kelak akan bertambah.  Harapan BI, kelak ekportir tak ragu-ragu lagi melepas dollar yang dimilikinya di pasar keuangan Indonesia. Salah satunya dengan intrumen repo dollar yang kini baru berlaku untuk rupiah.   Dengan begitu,  “Mereka bisa transaksi swap dengan merepokan dollarnya, sementara mereka membutuhkan rupiah,” tandas Tirta.

Itu pula yang melatari pemberikan Indonesia Foreign Exchange Market Commite (Indo FEMC). BI bersama dengan para pemain pasar akan merumuskan pedoman transaksi valas bagi bank-bank devisa, termasuk menciptakan instrument  valas yang cocok bagi kebutuhan pasar.

Editor: Titis Nurdiana


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*