Saat ini, total utang perseroan mencapai US$ 700 juta yang terdiri dari pinjaman dari Bank Mandiri dan Credit Suisse sebesar US$ 400 juta, dan sisanya utang untuk biaya perkebunan.
Demikian dikatakan Direktur UNSP Andi W. Setianto usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa yang digelar perseroan di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
“Utang kita US$ 400 juta, itu Bank Mandiri dan Credit Suisse, yang US$ 300 juta utang untuk kebun, jadi total US$ 700 juta,” sebut dia.
Andi mengungkapkan, meskipun belum ada utang yang akan jatuh tempo, perseroan perlu mencari cara untuk melunasi utang-utangnya itu.
“Jatuh tempo dalam waktu dekat tidak ada. 2017 paling cepat,” katanya.
Andi menjelaskan, laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan asumsi bahwa kelompok usaha akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan, yang mengasumsikan bahwa aset akan direalisasikan dan liabilitas diselesaikan dalam kondisi bisnis yang normal.Next
(drk/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind