Utang Pemerintah Tembus Rp 3.000 T, Kemenkeu: Karena Rupiah Melemah

Jakarta -Total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.005,51 triliun pada Agustus 2015. Angka ini melonjak sampai dengan Rp 94,1 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya, yaitu Rp 2.911,41 triliun.

Schneider Siahaan, Direktur Strategis dan Portfolio Utang, Ditjen Pembiayaan dan Pengeloaan Risiko (DJP2R) Kementerian Keuangan menjelaskan, lonjakan tersebut memang karena pelemahan kurs rupiah terhadap dolar. Pada Juli 2015 asumsi nilai tukar yang dipakai adalah Rp 13.481/US$. Sementara Agustus 2015 sudah mencapai Rp 14.027/US$.

“Ini karena kurs, karena tidak mungkin dalam sebulan kita menarik segitu banyak sampai Rp 94,1 triliun,” ungkapnya kepada detikFinance, Jumat (25/9/2015)

Menurut Schneider, lonjakan tersebut tidak secara keseluruhan karena penarikan utang. Sebab, proses penarikan yang dilakukan sebearnya cukup normal, artinya berlangsung reguler seperti biasa.

“Jadi sebetulnya bukan penarikan utang, kalau cuma penarikan ya normal saja. Itu lelang reguler yang kita lakukan dan kita publikasikan. Jadi ini memang karena kurs,” ujarnya.

Seperti diketahui, sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Sampai Agustus 2015, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.276,1 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 2.217,18 triliun.

Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 729,42 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 694,23 triliun.

(mkl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*