Usai Libur Natal, Pasar Minyak Mentah Tanpa Arah

INILAHCOM, New York – Minyak mentah pada perdagangan Selasa (27/12/2016) bergerak melayang tanpa posisi antara area negatif dan area positif.

Investor masih yakin para produsen minyak mentah global akan dapat mengurangi pasokan. Di New York Mercantile Exchange, waktu perdagangan Asia minyak mentah AS naik 0,1 persen ke US$53.05 per barel.

Sedangkan minyak mentah Jenis Brent di London naik 10 sen ke US$55,06 per barel. Pasar minyak mentah baru aktif hari ini setelah libur Natal tahun 2016, seperti mengutip marketwatch.com.

Mulai Januari 2017, sebagian besar anggota OPEC dan 11 negara non-OPEC akan menjalankan kesepakatan untuk mengurangi produksi minyak mereka. Hal ini sesuai dengan kesepakatan pada akhir November 2016 lalu. Target pengurangan sekitar 1,8 juta barel per hari yang akan dilakukan secara bertahap.

Harga minyak mentah telah menguat secara tajam sepanjang Desember dengan kesepakatan OPEC dan non-OPEC menembus US$50 per barel. Bahkan analis menyakini harganya dapat menembus ke US$60 per barel pada semester pertama 2017.

“Pada titik ini, sebagian besar pengamat pasar yakin negara-negara produsen akan berpartisipasi mematuhi kuota produksi dalam beberapa bulan pertama,” kata analis komoditas di SCI Internasional, Gao Jian.

Namun semua tidak dapat menjamin partisipasi tersebut akan terus berlanjut untuk komitmen memangkas produksi. Menurut perjanjian tersebut, para pihak sepakat diwajibkan untuk memotong produksi, namun ekspor tetap tak tersentuh. Ini berarti produsen ini akan harus bergantung pada persediaan yang ada untuk menjual barel mereka.

Saat perjanjian kuota produksi, Libya dibebaskan tidak mengikuti kewajiban untuk mengurangi produksi. Sebab negara ini sedang berupaya untuk mengembalikan tingkat produksi sama sebelum terjadi perang saudara.

Produksi Libya mencapai 622 ribu barel per hari. Padahal puncak produksi minyak mentah Liba berada di kisaran 1,6 juta barel per hari. Pekan lalu, Libya mengatakan bahwa jaringan pipa baru-baru dihidupkan kembali bisa menambah 270.000 barel per hari produksi.

Ada potensi lain yang dapat menggagalkan komitmen produsen minyak yaitu jumlah rig US pengeboran minyak naik sebesar 13-523 dalam pekan yang berakhir 23 Desember, menandai minggu berturut kedelapan pertumbuhan dan terbesar sejak Desember 2015

“Mengingat uptrend dalam hitungan rig, didukung oleh harga lebih tinggi dari tahun lalu, kami tidak akan mengabaikan revisi ke atas lebih lanjut di Departemen Energi Ramalan Desember 2017 dari bulan ini 9,0 juta barel per hari tingkat,” kata Tim Evans, analis Citi Futures, dalam sebuah catatan pekan lalu.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*