Usai Libur Natal, Ini Potensi Gerakan Wall Street

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS di Wall Street akan mencermati data retail pada perdagangan Selasa (27/12/2016).

Bursa saham aktif lagi setelah libur Natal 2016 dengan potensi indeks bergerak mendatatr. Investor diperkirakan masih banyak yang menjalani liburan Natal. Namun pekan ini ada data ekonomi penting sebelum pergantian tahun.

Indeks Dow Jones sebelum libur panjang kemarin mencatat kenaikan pekan ketujuh. Indeks Dow dan indeks SP& sama-sama naik 0,1 persen di akhir pekan kemarin. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,3 persen.

Bursa Wall Street telah menguat tajam setelah pilpres dengan kemenangan mengejutkan Donald Trump. Indeks Dow Jones telah naik 14,6 persen dengan sisa perdagangan di akhir tahun ini. Indeks S&P sudah naik 4,4 persen dan indeks Nasdaq telah naik 2,8 persen.

Bahkan indeks Dow sedang mencari waktu untuk menembus penguatan signifikan ke level 20.000. Namun dengan datangnya libur Natal dan libur pergantian tahun maka penembusan level tersebut masih sulit terjadi. Pasar meragukan level tersebut akan dapat tertembus pada sisa perdagangan di tahun 2016 ini.

Data yang dirilis hari ini tentang harga rumah di bulan November. Data lain tentang indeks kepercayaan konsumen bulan Desember 2016.

“The Conference Board Indeks kepercayaan konsumen sudah pada tingkat tertinggi sejak sebelum krisis keuangan tahun 2008 dan diperkirakan akan meningkat lebih lanjut. Itu akan menjadi indikasi positif dari ‘efek Trump’ di pasar keuangan, “kata Marshall Gittler, kepala penelitian investasi di FXPRIMUS, seperti mengutip marketwatch.com.

Pasar akan mencermati saham ritel seperti amazon.com, saham Wal-Mart Stores Inc yang berpotensi mengalami kenaikan kinerja setelah libur Natal sebagai musim belanja.

Bursa saham Asia dalam area positif meski bergerak terbatas. Sedangkan indeks Eropa Stoxx 600 naik 0,1 persen dengan kecenderungan mendatar. Sedangkan bursa London masih libur Natal.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*