US Dollar Beresiko Jelang FOMC Minutes


shadow

Dolar AS melakukan pemulihan rival utamanya dalam perdagangan semalam, rata-rata naik sebanyak 0,3 persen. Langkah ini tampaknya korektif, sebagai lanjutan dari aksi jual luas greenback dalam 24 jam sebelumnya, karena pasar bergeser lebih dekat ke arah netral menjelang rilis notulen pertemuan FOMC bulan September.

Pada September, pasar menafsirkan hasil kebijakan Fed pengumuman September sebagai pernyataan yang hawkish. Sementara pernyataan yang menyertai keputusan suku bunga tersebut serta beberapa pernyataan Janet Yellen secara luas sejalan dengan tren yang sampai saat itu terjadi dengan peluang naiknya suku bunga fed fund sebanyak 25 basis poin.

Tampaknya risalah pertemuan September akan memberikan nada hawkish. Penting untuk dicatat bahwa dollar AS telah rally 2,6 persen hanya karena pengumuman itu dan puncaknya terjadi pasca data NFP Jumat lalu. Selanjutnya 4,6 persen peningkatan sudah dalam terjadi sebelum FOMC meeting bulan lalu. Secara keseluruhan, tingkat dramatis aksi beli ini telah menempatkan posisi USD pada level spekulatif.

Jika risalah pertemuan FOMC tidak menawarkan sesuatu yang baru yang menggambarkan peluang lebih besar bagi kenaikan suku bunga yang lebih cepat setelah berakhirnya QE3, rally ini mungkin akan mulai kehilangan tenaga. Hal ini pada gilirannya dapat membuka pintu untuk aksi ambil untung terhadap dollar.

Sementara itu dolar Australia tertekan lagi, turun sebanyak 0,4 persen terhadap rival utamanya. Aussie jatuh karena Biro Statistik Australia mengungkapkan akan merevisi angka tenaga kerja pada Juli dan Agustus untuk menghilangkan penyesuaian musiman (seasonal-adjustment), yang akan memberikan hasil yang jauh lebih buruk daripada yang dilaporkan.

Dolar juga menguat terhadap yen di perdagangan Asia pada sesi Rabu, karena minat yang kuat untuk membeli dolar teruatama para importir Jepang yang akhirnya mendorong mata uang AS naik. Dolar baru-baru ini di ¥108,37 dari ¥108,02 pada akhir Selasa di New York. Greenback melemah ke level ¥ 107,75, terendah sejak 17 September, di perdagangan pagi, mencerminkan peningkatan penghindaran risiko (risk aversion) setelah Dana Moneter Internasional merendahkan prospek untuk pertumbuhan ekonomi global dalam enam bulan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*