Untuk Mencukupi Likuiditas Industri Perbankan Aktif Transaksi MRA


shadow

Financeroll – Industri perbankan kian aktif melakukan transaksi Mini Master Repurchase Agreement(MRA) untuk mencukupi likuiditas.

Hingga September 2014, Bank Indonesia mencatatkan jumlah transaksi mini MRA mencapai Rp117,7 triliun. Bila dikalkulasikan sebelum adanya penandatanganan MRA, jumlah transaksi repurchase (repo) antarbank mencapai Rp122,3 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI mengatakan dari 67 bank yang menandatangani MRA, bank-bank yang aktif bertransaksi mencapai hanya 33 bank.

Aktif atau tidak bank bertransaksi MRA, tergantung kebutuhan likuiditas.

Suku bunga mini MRA lebih rendah beberapa basis poin daripada pasar uang antarbank (PUAB).

Adapun suku bunga PUAB overnight stabil di 5,82%. Suku bunga repo tergantung dengan tenor transaksi, dan transaksi paling kecil tenornya mencapai 2-4 hari.

Bunga transaksi mini MRA lebih murah, sebab menggunakan kolateral. Bank-bank yang ingin bertransaksi mini repo boleh melakukan penarikan pinjaman beragunan obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Surat Berharga Negara (SBN).

Jika bank-bank memiliki kenalan banyak counterparty, maka bunga yang di dapat bisa lebih rendah.

Artinya, semakin banyak counterparty, maka bank yang hendak bertransaksi mudah membandingkan bunga yang kompetitif. Melejitnya transaksi mini repo disebabkan sudah adanya dokumen standar dalam bertransaksi.

Secara teknis bank-bank yang kelebihan likuditas bisa menawarkan bank yang kekurangan likuiditas untuk melakukan transaksi repo. Adapun nilai transaksi repo sejak awal penandatanganan pada 20 Desember 2013 senilai Rp2,3 triliun.

Tujuan BI menggelar mini MRA jika bank-bank kekurangan likuiditas bisa memiliki banyak pilihan mulai dari PUAB, repo hingga ‘masuk’ ke BI. Diproyeksi pada 2015, jumlah transaksi akan tergantung dari likuiditas industri perbankan.

Namun kalau masuk BI, maka menempatkan bunga paling rendah dan meminjamkan paling tinggi. Jadi didorong agar jangan datang ke BI dulu.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*