Uni Eropa Segera Bahas Proses Akhir Brexit

INILAHCOM, London – Para pemimin Uni Eropa sedang mempersiapkan proses akhir keluarnya Inggris dari persatuan negara di kawasan tersebut.

Dalam pertemuan puncak 27 negara Uni Eropa di Brussels Jumat pekan lalu, para pemimpin Uni Eropa mengharapkan London memulai pembicaraan proses tersebut pada pekan depan. Dengan demikian saat agenda pertemuan berikutnya pada 6 April mendatang akan membahasnya di Brussels.

Seorang pejabat Inggris menjelaskan Inggris akan memulai proses tersebut pada Selasa pekan depan. Selanjutnya PM Inggris, Mrs May akan membahasnya pada akhir pekan depan, seperti mengutip cnbc.com.

Presien Dewan Wropa, Donald Tusk mengatakan pihaknya akan bersiap untuk mengeluarkan rancangan pedoman untuk negosiasi dalam waktu 48 ke depan. Uni Eropa juga mempersiapkan semua prosedur tentang hal tersebut. Pada akhir pertemuan juga membahas rencana Eropa tanpa Inggris dalam perkumpulan tersebut.

Inggris telah menunggu lama pasar 50 yang selama ini dan memasuki pembahasan akhir. Pasal 50 dalam sebuah persatuan di kawasan Eropa pembahasannya sangat komplek yang menandakan sebuah prosedur keluar dari blok tersebut.

PM Belgia, Charles Michel mengakui pembahasan tersebut sebagai semuan hal yang sulit. Karena tidak hanya aspek keuangan tetapi juga menegaskan Inggris tidak memberikan sebuah pilihan yang positif bagi blok tersebut.

Sementara, Mrs May telah memberitahukan kepada parlemen tentang pembahasan Brexit oleh pada pemimpin Blok tersebut. Hal tersebut telah memicu spekulasi pemerintah Inggris telah memulai proses pemisahan diri dalam target 2 tahun.

Dua tokoh senior Uni Eropa yang terlibat dalam persiapan mengatakan mereka meragukan bahwa Nyonya Mei akan menunggu lama untuk memberitahu saat dia mendapatkan persetujuan parlemen. Sementata kanselir Jerman, Angela Merkel mengatkaan jika Inggris sudah menyerahkan rancanagan tersebut maka Uni Eropa akan segera bertemu 6 April. Mereka akan membahas konsep dari Inggris.

Saat dikonfirmasi ke PM Irlandia, Enda Kenny, mungkin akan dapat memabas rancangan dari Inggris tentang pasal 50 akan segera merespon. “Saya pikir 15 Maret dapat menjadi batas Mrs May mempercepat proses Brexitnya,” kata Kenny.

Uni Eropa merencanakan untuk melakukan pertemuan pada akhir April atau awal Mei. Sedangkan Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker mengharapkan filosofi pertemuan Brissels adalah berharap keputuan Inggris suatu hari nanti bisa berbalik.

“Saya tidak suka Brexit. Karena saya ingin tetap dalam satu perahu bersama Inggris. Suatu hari nanti, Inggris akan masuk ke perahu lagi. Saya berharap,” jelasnya.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*