Ukraina Bantu Minyak, Data Amerika Dorong Emas


shadow

Financeroll – Harga minyak mentah naik di awal sesi Asia pada hari Senin sementara para investor terus memantau gencatan senjata di Ukraina. Para pelaku perdagangan masih skeptis terhadap gencatan senajata ini. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman Maret naik 0,56% pada $53,97 per barel.

Di akhir pekan lalu, minyak mentah berjangka rally tajam, harga terus menjauh dari posisi terendah baru-baru ini di tengah spekulasi pemangkasan produksi oleh pengebor di AS dan perusahaan-perusahaan minyak global yang diharapkan akan mengurangi banjir pasokan. Kelompok riset industri Baker Hughes mengatakan pada hari Jumat bahwa jumlah rig pengeboran minyak di AS berkurang 84 lagi dalam seminggu terakhir menjadi 1.056, terendah sejak Agustus 2011.

Sehari sebelumnya, minyak Nymex melonjak $2,37, atau 4,85%, berakhir pada $51,21 per barel, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina mulai 15 Februari telah dicapai. Di tempat lain pada sesi akhir pekan lalu, di ICE Futures Exchange London, minyak mentah Brent yang menjadi acuan dunia untuk pengiriman April melonjak $2,24, atau 3,78%, dan berakhir di $61,52 per barel pada penutupan perdagangan. Harga mencapai $61,77 di awal sesi, terbesar sejak 23 Desember.

Harga minyak telah merosot tajam dalam beberapa bulan terakhir karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak menolak desakan untuk memotong produksinya, sementara produksi AS  berada di laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade, menciptakan kelebihan pasokan global.

Minyak juga mendapat dukungan tambahan dari dolar AS yang secara luas lebih lemah dan membaiknya data ekonomi dari Eropa meningkatkan harapan untuk peningkatan permintaan minyak mentah. Harga minyak biasanya menguat ketika mata uang AS melemah karena komoditas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Penurunan dolar terjadi setelah data pada hari Jumat menunjukkan bahwa sentimen konsumen AS secara tak terduga memburuk pada bulan Februari.

Sementara itu harga emas sempat naik lebih tinggi pada hari Jumat, karena dolar AS melemah terhadap rival-rival utamanya dan ketidakpastian yang sedang berlangsung atas perkembangan di Yunani mendorong daya tarik logam mulia sebagai safe-haven.  Harga emas berbalik menurun sedikit pada hari Senin di awal Asia karena pasar sedang menunggu  pembicaraan Yunani sore hari nanti dan sepinya pasar karena sesi AS tutup dengan adanya President’s Day. Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,10% menjadi $1,228.30 per troy ounce. Di tempat lain di Comex, perak berjangka untuk pengiriman Maret turun 0,10% pada $17,315 per troy ounce.

Dengan perkembangan di Ukraina, Rusia, Yunani dan liburnya perdagangan sesi Amerika, untuk hari ini perdagangan komoditas tampaknya tidak akan begitu aktif. Para pelaku pedagangan cenderung untuk mengambil sikap menunggu apalagi hari ini dari jadwal ada agenda Eurogroup Meetings. Para pelaku perdagangan juga masih yakin bahwa gencatan senjata antara Ukraina dengan milisi pro Rusia masih sangat rentan untuk dilanggar oleh salah satu atau kedua pihak yang selama berbulan-bulan terus bertikai.

 


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*