Tutup pekan rupiah tergerus 0,32%, ini faktornya

JAKARTA. Rupiah harus mengakui keunggulan dollar AS dalam sepekan terakhir. Efek pengumuman suku bunga serta kebijakan The Fed berhasil membuat nilai tukar rupiah melemah meski tipis.

Di pasar spot, Jumat (18/3), nilai tukar rupiah tergerus 0,32% ke level Rp 13.117 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan ini, rupiah melemah 0,32%. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,89% ke level Rp 13.049 dan terkikis 0,29% dalam sepekan terakhir.

David Sumual, ekonom PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, pergerakan rupiah mulai melemah sejak awal pekan lantaran mengantisipasi pengumuman suku bunga The Fed serta outlook kebijakan ekonomi tahun ini.

Setelah The Fed menahan suku bunga dan mengubah ekspektasi kenaikan tahun ini menjadi dua kali dari sebelumnya empat kali, rupiah menguat cukup signifikan. “Kebijakan The Fed terlihat lebih longgar dari ekspektasi sehingga membuat dollar AS tertekan,” paparnya.

David menilai pelemahan rupiah pada akhir pekan disebabkan oleh faktor teknikal lantaran penguatan signifikan pada sehari sebelumnya. Sementara data – data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada Kamis malam (17/3) cenderung mixed.

Data klaim pengangguran naik menjadi 265.000 dari sebelumnya 258.000 namun di bawah proyeksi sebesar 267.000. Lalu data transaksi berjalan mencatat defisit sebesar US$ 125 miliar naik dari proyeksi sebesar US$ 117 miliar meski turun dari angka defisit sebelumnya yakni US$ 130 miliar.

Dari dalam negeri, BI telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. Namun, David menilai kebijakan tersebut bukan menjadi penyebab terseretnya rupiah di depan dollar AS.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*