New York -Pasar saham Wall Street berakhir stagnan menjelang hari raya Thanksgiving. Untungnya perdagangan berakhir lebih awal karena saham-saham energi sudah mulai merosot gara-gara harga minyak dunia yang anjlok.
Harga minyak mentah jenis light crude jatuh ke US$ 68 per barel setelah negara-negara OPEC tidak berniat mengurangi tingkat produksi. Anjlok 7% dalam sehari ke titik terendahnya sejak 2010.
“Harga minyak seolah tidak ada batas bawahnya saat ini, kita bisa melihat harga yang terus jatuh bahkan hingga US$ 60 per barel,” kata Tony Roth, kepala investasi pasar dari Wilmington Trust di Wilmington, Delaware, seperti dikutip Reuters, Sabtu (29/11/2014).
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 0,49 poin ke level 17.828,24, Indeks S&P 500 kehilangan 5,27 poin (0,25%) ke level 2.067,56 dan Indeks Komposit Nasdaq bertambah 4,31 poin (0,09%) ke level 4.791,63.
Indeks-indeks utama di bursa Paman Sam menanjak enam pekan berturut-turut. Dalam sepekan ini Indeks Dow Jones naik 0,1%, Indeks S&P bertambah 0,2% dan Indeks Komposit Nasdaq tumbuh 1,7%.
Selama bulan November, Indeks Dow Jones menguat 2,5%, Indeks S&P naik 2,5% dan Indeks Komposit Nasdaq berkembang 3,5%.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind