Turunnya Laba EXCL Belum Disikapi Pasar, Saham Bangkit Dari Tekanan

Turunnya Laba EXCL Belum Disikapi Pasar, Saham Bangkit Dari Tekanan

PT XL Axiata Tbk mencatatkan hasil yang kurang maksimal pada kinerjanya hingga akhir tahun 2013. Tercatat dalam laporan keuangannya. emiten berkode EXCL ini mencatatkan penurunan nilai laba dari yang sebelumnya mencapai 2,7 triliun, menjadi hanya 1,032 triliun. Jika dipresentasikan, maka penurunan laba ini mencapai sekitar 57 persen.

Jika memperhatikan pendapatan yang diperoleh EXCL sebenarnya ada peningkatan tipis sebesar 1,4 persen. namun yang menyebabkan turunnya nilai laba EXCL adalah pembengkakan pada segmen beban. Total beban EXCL yang meningkat paling tajam adalah dari pos rugi selisih kurs yang mencapai lebih dari 1 triliun.

Meskipun pendapatan perseroan tercatat Rp 21,27 triliun dari sebelumnya Rp 20.97 atau naik sebesar 1,41%, hal ini tidak cukup membendung membengkaknya beban perseroan akibat kerugian selisih kurs. Tercatat beban perseroan 1,04 triliun dari sebelumnya Rp 299,17 atau melambung 246,17%.

Nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika yang masih berada dalam tren pelemahan nampaknya menyebabkan pembengkakan tersebut terjadi. Hingga saat ini kurs rupiah masih berada dalam tren pelemahannya dimana level kurs tengah yang tercatat saat ini adalah sebesar Rp. 12.172 per dollar Amerika. Tren pelemahan yang belum terlihat akhirnya ini kembali dapat menggerus kinerja EXCL pada tahun 2014.

Padahal, EXCL tengah berada dalam rencana untuk mengakuisisi salah satu kompetitornya yaitu Axis. Paling tidak EXCL membutuhkan dana senilai Rp. 10 triliun untuk akuisisi ini. selain itu, EXCL juga berencana untuk melakukan pinjaman perbankan dalam proses akuisisinya tersebut. meningkatnya nilai utang, akan menimbulkan pertambahan akun beban keuangan sehingga mekin menggerus laba yang akan diperoleh perseroan di tahun 2014 ini.

Dengan kondisi seperti yang telah dijabarkan diatas, diperkirakan EXCL masih akan membukukan kinerja yang kurang maksimal sepanjang tahun 2014 ini karena besaran dana yang begitu besar untuk melkukan akuisisi kompetitornya tersebut.

Sementara jika melihat perdagangan sahamnya di bursa, EXCL masih terpantau berada dalam kondisi pergerakan yang negatif. Sejak 24 Januari 2014 lalu hingga saat berita ini dibuat, EXCL sudah mengalami penurunan harga sebesar 5,44 persen. pada perdagangan kemarin EXCL tunjukan pergerakan rebound secara teknikal yang diteruskan hingga hari ini. posisi harga saat ini berada pada level Rp. 4.955 per lembar sahamnya.

Sebagian indikator teknikal masih menunjukan pergerakan tren negatif. Hal ini ditunjukan oleh indikator MACD yang masih bergerak menurun di area negatif. RSI terpantau berbalik positif setelah penguatan harga yang terjadi pada 2 hari terakhir. Dan stochastic masih berada di wilayah jenuh jual, menunjukan potensinya untuk kembali lakukan rebound.

Berdasarkan analisa fundamental, EXCL hingga akhir tahun ini diprediksi masih bukukan penurunan kinerja yang akan berdampak negatif pada harga sahamnya. Namun secara teknikal, EXCL menawarkan cukup potensi untuk lakukan rebound atau pembalikan harga sementara. Kisaran support saat ini berada pada Rp. 4.800, sementara resistance yang menjadi perkiraan batas penguatan harga berada pada Rp. 5.050.

Namun nampaknya menurunnya kondisi laporan keuangan perseroan belum ditanggapi serius oleh pasar. Juga karena rilisnya laporan keuangan diimbangi statement Presiden Direktur XL yang dengan percaya diri menyatakan bahwa perseroan akan terus tumbuh sepanjang 5 tahun kedepan setelah berhasil men-“caplok” PT Axis Telekom Indonesia (Axis).         

(an/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*