Turunnya Inflasi UE Mengkhawatirkan

Monday, 24 November 2014, 11:02 WIB

Alex Domansky

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON–Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi dikabarkan segera mengumumkan data keuangan Eropa pekan ini. Indikasi turunnya inflasi mengkhawatirkan tidak hanya bagi Eropa, tapi kawasan lain.

Merosotnya harga minyak dunia bulan lalu akan jadi topik diskusi dalam forum negara eksportir minyak (OPEC) di Wina pada Jumat pekan ini.

Arab Saudi akan akan memegang kunci jawaban mengenai harga minyak yang belakangan makin melemah. Sebab selama harga minyak berada di posisi terendah, Arab Saudi tidak menunjukkan reaksi berarti.

Produksi minyak AS yang tinggi bersamaan dengan permintaan Cina dan Eropa yang fluktuatif, nampaknya akan membuat harga minyak tidak banyak berubah apapun keputusan yang akan dibuat OPEC.

Inflasi Eropa diprediksi hanya akan tumbuh 0,3 persen, jauh dari target dua persen yang ditetapkan ECB.

”Penting untuk segera mencapai target inflasi tanpa menunda-nunda,” kata Draghi seperti dikutip //Reuters//, Ahad (23/11).

Kebijakan moneter bisa dan akan dilakukan untuk mencapai target itu. Draghi mengungkapkan selama kebijakan moneter berjalan dan menstimulus sisi permintaan, kebijakan lain juga harus dibuat sejalan, bukan bertentangan.

Reporter : Fuji Pratiwi
Redaktur : Esthi Maharani

Tetangga adalah orang yang paling berhak membeli rumah tetangganya.((HR. Bukhari dan Muslim))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*