Turun, Investor Shanghai Buru Saham Lapis Kedua

INILAHCOM, Beijing – Saham-saham Tiongkok lebih rendah pada Jumat pagi (20/5/2016), dengan indeks komposit Shanghai turun 0,5 persen menjadi 2.792,89 poin.

Indeks komposit Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, dibuka berkurang 0,78 persen menjadi diperdagangkan pada 9.657,75 poin. Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan perdagangan bergaya NASDAQ Tiongkok, dibuka turun 0,93 persen menjadi diperdagangkan pada 2.018,38 poin.

Untuk kawasan Asia, bursa Sydney mengawali perdagangan dengan mendatar. Bursa Tokyo melemah dengan investor yang tertekan penutupan Wall Street. “Mengingat aksi jual umum di pasar secara global, sangat positif,” kata analis pasar IG, Angus Nicholson.

Investor global mencermati penutupan bursa saham AS di Wall Street pada penutupan perdagangan Kamis (19/5/2016, Jumat waktu Indonesia) dengan spekulasi The Fed menaikkan suku bunga acuan pada bulan Juni 2016.

Indeks Dow Jones turun 0,5% ke 17.435,40, indeks S&P 500 melemah 0,3% ke 2.040,04. Indeks S&P 500 melemah lagi sedangkan indeks Dow Jones masih mencatat kenaikan 0,6% sepanjang tahun ini. Kedua indeks berada di sekitar kenaikan 5% rata-rata perdagangan 52 pekan per 19 Mei 2016.

“Ini benar-benar repricing dengan perkiraan kenaikan Fed berikutnya,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securiries.

Investor mencermari risalah rapat The Fed yang mulai peredar pada Rabu kemarin. Menurut risalah pertemuan Fed pada Rabu waktu AS, para pejabat terbuka untuk kenaikan suku bunga pada Juni, jika perekonomian AS terus membaik.

“Sebagian besar peserta menilai bahwa jika data yang masuk konsisten dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua, kondisi pasar tenaga kerja terus menguat, dan inflasi membuat kemajuan menuju target dua persen, maka kemungkinan akan tepat bagi Komite (Pasar Terbuka Federal/FOMC) meningkatkan kisaran target untuk suku bunga federal funds pada Juni,” menurut risalah.

Risalah memicu spekulasi pasar bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih dari satu kali pada tahun ini.

“Di sisi ekonomi AS, pada pekan yang berakhir 14 Mei angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 278.000, turun 16.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya,” kata Departemen Tenaga Kerja, Kamis waktu AS.

Namun spekulasi kebijakan The Fed ini justru membawa dolar AS dalam penguatan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,22 persen menjadi 95,286 pada akhir perdagangan.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*