Tujuh Saham Pilihan di Tengah Risiko Pasar Global

INILAHCOM, Jakarta—Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi melemah seiring meningkatnya risiko pasar global dan kawasan. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham. Apa saja?

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, meningkatnya risiko pasar saham global maupun emerging market akan kembali mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan awal pekan ini. “IHSG akan bergerak di teritori negatif di kisaran support 4.470 hingga 4.540 sebagai resisten,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (18/1/2016).

Secara teknikal, lanjut dia, support pertama IHSG berada di angka 4.470 dan support kedua di posisi 4.410. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.540 dan resisten kedua di level 4.570.

IHSG pada perdagangan akhir pekan lalu berhasil tutup di teritori positif dalam rentang terbatas di tengah sentimen pasar kawasan Asia yang umumnya bergerak di teritori negatif. IHSG tutup di 4.523,976 menguat tipis 10,795 poin (0,24%).

Perdagangan berlangsung kurang bergairah dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya Rp3,19 triliun dan asing mencatatkan penjualan bersih di Pasar Reguler Rp254 miliar. Penguatan terbatas indeks komposit terutama ditopang penguatan saham Astra International dan saham perkebunan. Di sisi lain saham perbankan terkoreksi terimbas sentimen negatif pasar kawasan.

Selama sepekan terakhir,IHSG koreksi 0,5% melanjutkan koreksi pekan sebelumnya 1%. Pergerakan rupiah atas dolar AS sejak awal tahun ini juga cenderung melemah di Rp13.886 dibandingkan posisi akhir tahun di Rp13.795.

Risiko pasar saham global dan kawasan sepekan terakhir cenderung meningkat, namun diimbangi dengan sentimen positif dari dalam negeri berupa kebijakan pelonggaran likuiditas oleh Bank Indonesia.

Hal ini membuat tekanan IHSG relatif terbatas bila dibandingkan pasar saham global dan kawasan. Akhir pekan lalu indeks The MSCI Emerging Market koreksi 2% dan selama sepekan anjlok 4,2%.

Sementara bursa global akhir pekan lalu kembali dilanda tekanan jual. Indeks Eurostoxx di kawasan Eropa anjlok 2,37%. Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P koreksi masing-masing 2,4% dan 2,2% tutup di posisi terendah sejak perdagangan 25 Agustus 2015 lalu yakni di 15.988,15 dan 1880,29.

Sejumlah faktor negatif telah memicu pemodal menghindari aset beresiko seperti ancaman perlambatan ekonomi global yang dikhawatirkan berdampak pada pemulihan ekonomi AS menyusul data ekonomi AS akhir pekan lalu kurang menggembirakan dan harga minyak mentah yang kembali anjlok hingga berada di bawah US$30 per barel.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*