Trump Sebabkan Rupiah Meriang, Ini Kata Menkeu

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak cukup liar pada perdagangan hari ini, Jumat (11/11/2016).

Hasil pemilihan Presiden AS yang memenangkan Donald Trump membuat rupiah anjlok 5 persen atau Rp13.700 per dolar AS dari level Rp13.138 pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pihaknya masih akan terus memantau perkembangan pasar di luar negeri, termasuk juga setelah terpilihnya Trump menjadi Presiden AS.

“Sampai hari ini kita lihat perkembangan rupiah bersama indeks harga saham dan surat berharga itu memang sangat dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi secara regional maupun global karena perubahan atau perkembangan situasi politik di AS,” kata Menkeu Sri saat ditemui di Kantor Kemenko Ekonomi, Jumat (11/11/2016).

Menkeu menambahkan, memang saat ini para pelaku pasar dunia agak sedikit khawatir tentang kebijakan apa yang bakal dijalankan oleh Trump sebagai pemimipin AS.

Dari kampanyeya kemarin, Trump selalu memberikan statmen yang kontradiktif yang tidak sejalan dengan para kalangan usaha, seperti melakukan proteksionismenya terhadap semua produk AS, mengurangi impor yang masuk ke AS, bahkan berencana merevisi segala bentuk perjanjian bebas yang dilakukan negara adi kuasa tersebut.

“Dan apakah itu merupakan sesuatu yang dibuat atau dia karena semuanya secara bersama-sama merasa khawatir terhadap perkembagan yang terjadi,” katanya.

Sehingga bagi Indonesia, kata Menkeu, pemantauan kebijakan yang bersumber dari luar sangat dibutuhkan, agar menjaga fundamental ekonomi dalam negeri tetap baik dan sehat.

“Kita terus akan melihat perkembangan market seperti yang saya sampaikan kemarin. Kami bersama-sama akan melihat perkembangan yang ada. Pertama tentu dalam situasi seperti ini, mengidentifikasi faktor-faktor di luar fundamental yang memengaruhi psikologi. Katakan kalau ada rumor mengenai perubahan policy atau ada spekulasi, kita akan lihat itu,” katanya.

“Kalau dibuat ya kita lihat motif pembuatan rumor dan akan kita tangani,” tandasnya.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (11/11), sepanjang perdagangan Rupiah mengalami tekanan yang cukup berat. Bahkan, pelemahan Rupiah sepanjang perdagangan sempat menyentuh 575 poin ke level Rp 13.712 per dolar AS. Pada penutupan kemarin, Kamis (9/10), Rupiah ditutup di level Rp13.138 per dolar AS. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*