Trump Effect Masih Tekan Wall Street

INILAHCOM, New York – Pertimbangan investor terhadap prospek kebijakan Presiden AS, Donald Trump seperti reformasi pajak telah menekan bursa saham AS di Wall Street pada perdagangan Senin (27/3/2017).

“Ketika Anda melihat beberapa isu dari beberapa bursa telah membantu pasar, tetapi berkurang di sini (AS),” kata Daniel Deming, Managing director KKM Financial, seperti mengutip cnbc.com. “Saya pikir Anda juga melihat beberapa kekhawatiran valuasi juga.”

Indeks Nasadq berakir lebih tinggi 0,2 persen setelah tergerus 1 persen. Indeks Dow Jones berakhir lebih rendah 45 poin setelah sebelumnya juga berkurang 200 poin. Saham Goldman Sachs memberikan kontribusi terbesar dalam pelemahan. Indeks 30 saham juga mencatat kekalahan beruntun dalam delapan sesi terakhir. Ini terpanjang sejak 2011 silam.

Indeks S&P melemah 0,1 persen dengan pelemahan di saham sektor telekomunikasi, saham perbankan. “Ini karena investor menilai perkembangan terakhir tentang rencana perawatan kesehatan,” kata Jate Warne, analis di Edward Jones. “Ada anggapan yagn beragam. Ini menjadi katalis untuk Partai Republik untuk melakukan pekejaan lebih baik dengan reformasi pajak.”

Pada Jumat akhir pekan lalu, Pemerintahan Donald Trump mengajukan RUU Perawatan Kesehatan ke DPR untuk menggantikan program Obamacare. Namun mendapat halangan tidak hanya dari partai Demokrat tetapi juga dari Partai Republik yang konservatif dan lebih moderat. Akhirnya tidak mendapat dukungan suara yang cukup untuk lolos menjadi keputusan DPR.

“Indeks sudah mengalami reli kuat dan itu tidak mengejutkan untuk melemah dengan kekecewaan yang tinggi,” kata Maris Ogg, analis dari Tower Bridge Advisors. “Tetapi gambaran besarnya tidak mengalami perubahan.”

Namun Trump menegaskan penggantian program Obamacare harus terjadi sebelum kebijakan lainnya seperti pengurangan pajak. Indeks saham di Wall Street telah meningkat tajam sejak pemilu AS bulan November 2016. Investor mengharapkan ada pengurangan beban pajak dan deregulasi serta stimulus fiskal.

“Saya pikir orang akan menyadari kami memiliki jalan yang panjang untuk reformasi pajak. Tentu saja apa yang terjadi pada Jumat pekan lalu membuat kita lebih sulit mendorong reformasi pajak. Tetapi kami tidak terlambat untuk itu.”


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*