Tren Penurunan Harga Minyak Berlangsung Lama

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah pelaku bisnis minyak dunia memperkirakan harga minyak akan turun dalam waktu yang cukup lama. “Menurut saya, penurunan harga akan berlangsung selama 2-3 tahun,” kata Bos British Petroleum, Bob Dudley, seperti dikutip dari BBC, Kamis, 22 Januari 2015. (Baca: Harga Minyak Bakal Melorot hingga US$ 30.)

Menurut Dudley, keadaan yang berlarut-larut seperti ini akan berpotensi menyebabkan banyaknya pemecatan. Investasi perusahaan minyak pun akan terus menurun. Oleh karena itu, menurut Dudley, pembatasan suplai harus dilakukan agar harga minyak kembali normal.

Dudley mengatakan, tidak hanya Inggris, negara penghasil minyak lain akan mengalami kesulitan yang sama. Negara yang dia maksud adalah Norwegia, Rusia, Angola, Venezuela, Skotlandia, dan Nigeria. “Perekonomian mereka ditantang dalam menyesuaikan harga baru minyak tersebut,” ujarnya. (Baca: Harga Minyak Lesu, Perusahaan Jepang Terancam Rugi.)

Kepala Eksekutif Eni, perusahaan minyak Italia, Claudio Descalzi, mengatakan seluruh perusahaan minyak akan mengurangi pengeluaran modal sebanyak 10-13 persen tahun 2015. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi pasokan minyak apabila Organisasi Negara Pengekspor (OPEC) gagal mengendalikan suplai. “Defisit akan terjadi selama 4-5 tahun sebelum harga kembali naik,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal OPEC, Abdullah al-Badri, mengatakan organisasinya akan tetap mempertahankan produksinya dengan memanfaatkan biaya produksi yang relatif murah karena penurunan harga minyak. (Baca: Chatib Basri: Harga Minyak Turun Disengaja OPEC.)

Harga minyak terus menukik sejak Juni 2014, dari US$ 110 menjadi di bawah US$ 45 per barel. Penurunan harga dipengaruhi oleh keputusan OPEC yang emoh menurunkan produksi minyaknya November lalu.

ANDI RUSLI

Berita Terpopuler
Serang Balik, Budi Gunawan Sodorkan ‘Dosa’ KPK
Menteri Susi Adukan Jonan ke DPR
Sutarman: Banyak Pelanggaran di Internal Polri


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*