Tren Harga Minyak Dunia Turun, Tapi Kok BBM Naik Ya?

Tuesday, 18 November 2014, 00:02 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam. (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tren harga minyak mentah dunia terus mengalami penurunan sejak akhir Juni 2014. Pada harga minyak basket yang ditetap Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) penurunan mencapai 30 persen.

Harga minyak basket OPEC pada 14 Juni 2014 mencapai 107,89 dolar AS per barel atau hampir menyamai harga tertinggi pada November 2013. Harga minyak terus turun seiring dengan rendahnya permintaan global yang dikaitkan dengan menurunnya kinerja ekonomi AS, Eropa, dan China.

Pada 14 November 2014, harga minyak jenis basket OPEC sebesar 77,62 dolar AS per barel. Ini merupakan harga terendah yang pernah dicapai sepanjang tiga tahun terakhir.

OPEC menyatakan tren harga minyak yang rendah ini masih akan terus berlanjut mengingat masih belum pulihnya perekonomian negara-negara maju. Kondisi ini menyebabkan permintaan minyak mentah yang turun sementara OPEC masih belum mengeluarkan kebijakan pembatasan produksi minyak.

Kalangan analis menilai penjualan minyak di pasar gelap ikut membuat anjloknya harga minyak hingga berada di level 70 dolar AS per barel. Negara-negara produsen minyak dan perusahaan-perusahaan minyak diperkirakan sedang mencari cara untuk mengerem tren penurunan harga ini.

Reporter : elba damhuri
Redaktur : Erdy Nasrul

Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, (( QS.An Anfaal 8 : 53 ))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*