Tren bullish boleh koleksi

Tren bullish boleh koleksi

JAKARTA. Pamor emas kian kinclong. Kabar dari Amerika Serikat (AS) masih menjadi pemicu utama si kuning bullish. Dalam sepekan terakhir, harga emas kontrak pengiriman April 2014 di Commodity Exchange melesat 1,9% ke level US$ 1.262,9 per ons troi.

Laju emas di akhir pekan lalu dipicu rilis data penambahan tenaga kerja (nonfarm payrolls) AS yang lebih rendah dari ekspektasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, nonfarm payrolls per Januari 2014 sebesar 113.000, naik dibanding bulan sebelumnya, 75.000. Meski naik, namun meleset dari prediksi ekonom, yakni 185.000 orang.

Sejak awal tahun pun, harga emas global sudah menunjukkan tren naik, akibat pemangkasan stimulus AS. Jika dibanding akhir tahun lalu, harganya sudah melejit sebesar 5%.

Tren kenaikan juga terjadi di dalam negeri. Sejak awal tahun, harga emas batangan di Divisi Logam Mulia, PT Antam Tbk sudah naik Rp 13.000 menjadi Rp 537.000 per gram.

Analis PT SoeGee Futures Nizar Hilmy menilai, pengumuman data tenaga kerja AS yang tidak terlalu bagus menyebabkan harga emas naik terbatas. Data tenaga kerja sangat memengaruhi harga emas, karena menjadi ukuran kemakmuran suatu negara.

Maka, sentimen data payroll masih akan menjadi pengerek harga emas dalam satu hingga dua pekan ke depan. “Target harga US$ 1.280 per ons troi,” ujar Nizar.

Sementara, analis Megagrowth Futures Wahyu Tribowo Laksono melihat, saat ini, emas masih konsolidasi. Namun, secara fundamental, ia sependapat, harga emas sangat digerakkan sentimen data tenaga kerja AS.

Hingga kuartal pertama tahun ini, Nizar memprediksi, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.250–US$ 1.280 per ons troi. Jika, level support tertembus, emas akan melandai ke level US$ 1.200 per ons troi. Sebaliknya, apabila emas melampaui level resistance, target selanjutnya menuju US$ 1.300.

Investasi jangka menengah

Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra bilang, di jangka pendek, tren harga emas masih naik. Namun, jangka panjang masih rawan koreksi.

Maka, di tengah tren menguat saat ini, ia menyarankan investor yang ingin berinvestasi emas agar memiliki horizon investasi jangka menengah hingga jangka panjang. “Saatnya mengoleksi logam mulia. Tapi, tidak untuk dijual dalam waktu dekat. Setidaknya dipegang satu sampai dua tahun,” saran Ariston.

Ia menduga, hingga akhir kuartal I-2014, harga emas batangan tidak bergerak tajam. Target jangka pendek menyentuh Rp 545.000 per gram. Sementara, harga emas di pasar global berpotensi menuju level US$ 1.290 per ons troi di kuartal I 2014.   

Editor: Dupla KS


Sumber: http://rss.kontan.co.id/v2/investasi

Speak Your Mind

*

*