Transaksi Valas Indonesia Paling Rendah Se-ASEAN

Jakarta -Transaksi valuta asing di Indonesia tercatat paling rendah se-ASEAN, yakni hanya mencapai US$ 5 miliar per hari. Coba bandingkan dengan Singapura yang mencapai US$ 300 miliar per hari.

Ketua Tim Task Force Pendalaman Pasar Bank Indonesia Treesna Wilda Suparyono mengungkapkan, rendahnya transaksi valuta asing di suatu negara, membuat transaksi pasar baik itu pasar modal maupun pasar uang rentan terhadap gejolak.

“Rendahnya transaksi valuta asing di suatu negara seperti di Indonesia membuat mata uang rupiah rentan terjadi gejolak, karena faktor ketersediaan valuta asing itu penting dan mempengaruhi naik turunnya rupiah terhadap mata uang lain termasuk dolar AS, volatilitasnya tinggi,” ucap Tresna di Bincang-Bincang Media di Bank Indonesia, Kamis (19/6/2014).

“Kita hanya US$ 5 miliar per hari, Singapura US$ 300 miliar per hari, Malaysia dan Thailand itu sekitar US$ 12 miliar per hari, di Filipina sekitar US$ 6 miliar per hari,” ucapnya.

Ia menambahkan, transaksi valas Indonesia yang jumlahnya US$ 5 miliar per hari itu juga lebih didominasi untuk pembayaran utang luar negeri dan impor minyak dan BBM.

“Transaksinya pun bersipat spot, kalau lagi murah beli, terutama dilakukan oleh perusahaan dan BUMN. Dan dari US$ 5 miliar itu 70% nya untuk bayar utang luar negeri dan impor minyak mentah dan BBM sisanya ada yang dalam bentuk forward,” tutupnya.

(rrd/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*