Transaksi Valas Bank Syariah Mandiri Tembus Rp 12 T, Naik 30%

Jakarta -Transaksi valuta asing (valas) di PT Bank Syariah Mandiri (BSM) tumbuh sekitar 30-45% per tahun. Transaksi tersebut bersumber dari transaksi interbank, wholesale, maupun banknote dengan jenis mata uang yang diperdagangkan antara lain dolar Amerika Serikat (AS), dolar Singapura, dolar Australia, euro, yen Jepang, dolar Hong Kong, dan riyal Arab Saudi.

Sepanjang 2014, total transaksi valas BSM meningkat sebesar 30% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 12 triliun. Sedangkan untuk transaksi valas dari remittance company meningkat sebesar 55% menjadi sekitar Rp 2,99 triliun.

Senior Executive Vice President Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi menargetkan, tahun ini volume transaksi valas dengan nasabah BSM meningkat 40% menjadi sekitar Rp 17 triliun.

“Volume transaksi valas di BSM tumbuh karena berkembangnya transaksi valas nasabah BSM baik di segmen korporasi, komersial, konsumer, priority, dan nasabah haji,” kata Kusman dalam siaran persnya yang diterima detikFinance, Selasa (31/3/2015).

Kusman mengatakan, pertumbuhan itu diharapkan bersumber dari bisnis nasabah wholesale dan ritel. Untuk itu, BSM akan menggenjot pemasaran valas di kantor-kantor cabang.

Dia menyebutkan, transaksi valas sepanjang 2014 menghasilkan fee based income sekitar Rp 19,6 miliar.

“Treasury BSM memberikan harga yang kompetitif dan didukung pelayanan yang cepat serta update dalam memberikan informasi kurs kepada nasabah korporasi, nasabah haji, dan remittance company,” kata Kusman.

Sementara itu, beralihnya dana haji ke bank haji juga menjadi tantangan sekaligus peluang dalam bisnis treasury terutama transaksi valas.

Group Head Of Treasury & International Banking BSM Rahmat Syukri mengatakan, peralihan dana haji berpotensi meningkatkan bisnis yang terkait dengan pelayanan haji dan juga umrah termasuk transaksi valas di BSM sekitar Rp 2,5 triliun.

“Mengenai nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS, itu akan dapat meningkatkan permintaan valas khususnya banknote. Namun pengaruhnya terhadap volume pasar secara nasional relatif tidak besar dan jangka pendek,” imbuh Kusman.

(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*