Transaksi Belum Masif, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Jumat (2/1) nilai tukar rupiah bergerak melemah sebesar 43 poin menjadi Rp 12.430 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.387 per dolar AS, menyusul data inflasi dan neraca perdagangan yang dirilis BPS.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih  bertahan di zona hijau. Indeks tidak  menyentuh teritori negatif. Perdagangan perdana pada 2015 dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).  Menutup perdagangan  IHSG berada di posisi 5.242,77, naik 15,82 poin atau 0,3%.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju inflasi Desember 2014 mencapai 2,46% sehingga laju inflasi tahun kalender 2014 maupun secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 8,36%.  Inflasi lebih tinggi dari prediksi kalangan analis sebesar 7,92%. Meningkatnya inflasi dapat menggerogoti daya beli konsumen sehingga dapat membuat ancaman berlanjutnya perlambatan ekonomi Indonesia di kuartal IV 2014.

Di sisi lain,  neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 20 juta pada November 2014, juga masih lebih rendah dari ekspektasi kalangan pasar.  Performa ekspor masih rendah sehingga surplus di bawah ekspektasi, mengisyaratkan Indonesia masih akan alami defisit neraca transaksi berjalan yang dapat memberi sentimen negatif terhadap Rupiah.

Dari bursa saham, tercatat transaksi  belum terlalu masif . Ini merupakan fenomena yang terjadi setiap awal tahun, dan kebetulan hari ini merupakan hari kejepit nasional sehingga banyak investor yang masih meliburkan diri.  Hanya terjadi 155.661 kali transaksi yang melibatkan 5,6 miliar unit saham senilai Rp 4,57 triliun. Sebanyak 149 saham menguat, 136 melemah, dan 79 stagnan.

Saham barang konsumsi merupakan yang paling diburu investor, dengan penguatan mencapai 1,26%. Sementara saham yang cukup banyak dilepas adalah aneka industri sehingga sektor ini melemah 0,5%.  Sejumlah saham yang menguat signifikan dan menjadi top gainers antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.100 di posisi Rp 61.800, Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) naik Rp 740 menjadi Rp 4.980, dan Indofood Sukses Makmur (INDF) naik Rp 700 menjadi Rp 7.450.

Sejumlah saham yang melemah dan masuk jajaran top losers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 650 menjadi Rp 68.000, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp 225 menjadi Rp 14.775, dan Bank Mestika Dharma (BBMD) turun Rp 200 menjadi Rp 1.400.  Bursa saham regional bergerak mixed cenderung menguat. Berikut perkembangan sejumlah bursa saham di Asia:  Hang Seng naik 252,78 poin (1,07%) menjadi 23.857,82, KOSPI menguat 10,85 poin (0,57%) menjadi 1.926,44, dan Straits Times menguat 2,92 poin (0,09%) menjadi 3.368,07. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*