Top Movers Saham Konstruksi Bangunan Pekan Ini

Top Movers Saham Konstruksi Bangunan Pekan Ini

Menguatnya IHSG pekan ini ditopang saham-saham yang jadi penggerak pekan ini setiap harinya dan salah satunya sektor Property Konstruksi Bangunan. Di Sektor ini ada 3 emiten yang setiap hari menjadi penggerak yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT. Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

Untuk saham SSIA awal pekan ini dibuka menguat 5 poin dari perdagangan pekan lalu menjadi Rp.675 dan diakhir perdagangan kemarin saham ditutup menguat Rp.715 sehingga pekan ini mengalami kenaikan 40 poin dengan total volume perdagangan 122,1 juta lot.

Untuk saham ADHI awal pekan ini dibuka menguat 40 poin dari perdagangan pekan lalu menjadi Rp.1820 dan diakhir perdagangan kemarin saham ditutup menguat Rp.1920 sehingga pekan ini mengalami kenaikan 100 poin dengan total volume perdagangan 154,9 juta lot.

Untuk saham WSKT awal pekan ini dibuka menguat 10 poin dari perdagangan pekan lalu menjadi Rp.535 dan diakhir perdagangan kemarin saham ditutup menguat Rp.595 sehingga pekan ini mengalami kenaikan 60 poin dengan total volume perdagangan 212,2 juta lot.

Diantara 3 saham tersebut WSKT yang mencatat volume perdagangan yang lebih banyak pekan ini. Mengenai emiten ini dilaporkan menganggarkan belanja modal ( capital expenditure) sebesar Rp. 850 miliar tahun 2014. WSKT menargetkan target kontrak baru tahun ini sebesar 20 triliun. Waskita akan mempergunakan capex tersebut untuk investasi pada bisnis beton pra cetak, properti, energi dan proyek jalan tol. Waskita juga menegaskan bahwa capex tersebut akan didanai dari kas internal dan pinjaman bank. Adapun porsinya masing-masing adalah pinjaman bank akan memiliki porsi 70% persen dari total capex dan 30% sisanya bersumber dari kas internal.

WSKT juga akan mengalokasi dana untuk pembangunan hotel, apartemen dan perkantoran. Selain itu WSKT membuat gebrakan dengan mengembangkan bisnis mini hidro di padang, mini hidro ini merupakan proyek listrik pertama WSKT. Tak hanya itu WSKT juga berencana membeli  peralatan baru dengan alokasi dana Rp 120 miliar dan mengeluarkan Rp 50 miliar untuk proyek jalan tol depok-antasari.

Dari sisi fundamental WSKT kurang mengesankan, terlihat dari laporan keuangan yang tercatat menurunnya pertumbuhan penjualan sebesar -0,60%. EPS tercatat berada pada posisi 16.41x, sementara ROA dan ROE tergolong rendah dengan besaran 1.88% dan 7.38%. Dan rasio hutang terhadap modal berada pada angka 1.16%.

Nampaknya serangkaian rencana ekspansi perseroan tersebut ditanggapi positif oleh pasar saham dengan didapuknya WSKT sebagai salah satu top mover IDX pada hari Kamis kemarin (6/2/2014) di sektor konstruksi bangunan.

 

(rf/JA/vbn)

 

           


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*