Financeroll – Tiongkok memberlakukan kontrol ketata atas transkasi mata aung asing untuk mencegah terlalu banyak uang keluar dari negerinya. Ini adalah salah satu usaha Tiongkok dalam pertempuran melawan kemerosotan pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan belakangan ini.
Bank sentral Tiongkok mengatakan hari Selasa bahwa pihaknya akan membuat biaya lebih mahal bagi investor agar tidak menekan yuan melemah terhadap dolar AS. Mata uang yang lebih lemah umumnya mendorong investor untuk mencari tempat lain untuk menempatkan uang mereka dan ini tentu akan menyulitkan upaya pemerintah untuk menghasilkan pengeluaran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Beberapa pemberi pinjaman terbesar di negara itu, termasuk Bank of China Ltd dan China Citic Bank Corp dikenakan beefing pemeriksaan internal atas konversi valuta asing yang dilakukan oleh klien mereka, demikian menurut salah seorang eksekutif perbankan di Tiongkok kepada Wall Street Journal . Perusahaan Tiongkok dapat bertukar yuan untuk mata uang asing hanya untuk tujuan bisnis yang disetujui pemerintah, seperti pembayaran untuk impor atau investasi asing yang disetujui.
Sementara itu, regulator keuangan, bersama-sama dengan pasukan keamanan negara itu, meningkatkan upaya untuk mengendalikan agen-agen usaha yang dicurigai memfasilitasi transfer uang ilegal. Upaya ini dimaksudkan untuk menopang mata uang dari efek negatif devaluasi kejutan dari bank sentral tiga minggu lalu.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind