The Fed Terus Picu Ketidakpastian, Ini Kata Menteri Keuangan

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan masih ada potensi ketidakpastian dari keputusan FOMC Meeting bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve- The Fed) tadi malam, Rabu 18 Maret 2015. Sebab, pasar masih menunggu kemungkinan suku bunga The Fed dinaikan.

“Ya, namanya orang masih menunggu kapan dan seberapa besar,” kata Bambang saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Kamis, 19 Maret 2015.

Meski begitu, menurut Bambang, orang sudah melihat kemungkinan kenaikan suku bunga tak akan terlalu besar. Selain itu, pergerakan suku bunga The Fed tak akan dilakukan dalam waktu dekat.
Buktinya, kondisi rupiah pagi tadi dibuka menguat 150 poin ke level Rp 13.050 per dolar Amerika Serikat.

Menurut Bambang, meski The Fed cukup mempengaruhi kondisi rupiah, pemerintah akan tetap menjaga agar rupiah memiliki data tahan melalui perbaikan defisit transaksi berjalan.

Lagipula, Bambang menuturkan, Amerika Serikat tak akan gegabah mengambil keputusan untuk buru-buru mwnaikkan suku bunga bank sentralnya. Sebab, kondisi ekonomi negeri Abang Sam ini juga akan merugi jika dolar menguat terlalu cepat. “The Fed harus menghitung tingkat bunga dolar terhadap kondisi dalam negeri,” ujarnya.

Hasil pertemuan FOMC The Fed tadi malam memutuskan tidak ada kenaikan bunga hingga akhir tahun ini.

Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga ditunda hingga ada penilaian lebih jauh mengenai kondisi perekonomian dalam negeri. Komite The Fed menilai beberapa indikator, yakni kondisi pasar tenaga kerja, indikator tekanan inflasi, ekspektasi inflasi, dan perkembangan keuangan domestik dan internasional.

AYU PRIMA SANDI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*