The Fed, Seharusnya Menaikkan Suku Bunga September Ini

shadow

FINANCEROLL – Dilansir dari Wall Street Journal pada Selasa (04/08), Gubernur Bank Sentral AS Wilayah Atlanta, Dennis Lockhart menyatakan bahwa Bank Sentral AS hampir siap untuk menaikkan suku bunga.

Lockhart yang menjadi anggota dari Komisi Pasar Bebas dari Bank Sentral AS, FOMC menegaskan bahwa untuk menaikkan suku bunga dibulan yang akan datang, masih perlu diyakinkan dengan sejumlah data ekonomi secara signifikan. Meski sejumlah data terkini masih lemah, namun Lockhart menegaskan ulang untuk terus melangkah dibulan September nanti. Penegasan Lockhart ini seperti menepis sejumlah kekhawatiran bahwa rencana untuk menaikkan suku bunga telah mengalami perubahan jadwal.

The Fed dijadwalkan akan melakukan pertemuan reguler pada bulan September nanti, spekulasi yang beredar adalah mereka akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada September ini. Rasio spekulasi The Fed akan melakukan kebijakan ini terus meningkat.

Bill Gross dari Janus Capitol Group Inc. memberikan pernyataan sebelumnya yang memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya dibulan September ini. Bill Gross beralasan bahwa Bank Sentral AS tersebut semakin sadar bahwa kebijakan moneter longgar tidak bisa membantu perekonomian global. Suku bunga nol persen memiliki konsekuensi negatif sebagaimana suku bunga positif pula. Dengan kata lain, menurutnya suku bunga rendah bukan obat mujarab, justru menjadi bagian dari masalah moneter.

Diawal Januari, Bill Gross telah mengingatkan bahwa The Fed semestinya sudah menaikkan suku bunga di tahun ini guna mengakhiri distorsi yang muncul dari kebijakan suku bunga nol persen yang sudah dijalankan dalam enam tahun. Sebagaimana diketahui bahwa The Fed menjalankan kebijakan suku bunga ultra renah, 0-0,25% sejak 2008. Kenaikan suku bunga tersebut juga harus dilakukan secara bertahap atau secara perlahan-lahan untuk menghindari guncangan pasar yang umumnya memang memanfaatkan adanya uang murah.

Dalam perekonomian yang nyata, suku bunga nol persen atau mendekati, sebesar 0,25% dianggap tidak berdampak besar dalam mendorong angka belanja dan investasi. Hal ini dianggap oleh Bill Gross justru memelihara perusahaan-perusahaan yang tidak sehat, sementara inovasi terhenti dan mereka meminjam uang-uang tersebut justru untuk melakukan aksi beli saham mereka kembali. (Lukman Hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*