The Fed pertahankan suku bunga nol

Washington (ANTARA News) – The Federal Reserve atau bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya di nol pada Kamis, menunjuk ke penurunan dalam ekonomi global sekalipun pertumbuhan Amerika Serikat tetap stabil.

Tetapi anggota pembuat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS membuat jelas, dalam proyeksi yang menyertai pengumuman mereka Kamis, bahwa mereka masih mengharapkan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini, lapor AFP.

“Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat sedikit menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan turun lebih lanjut pada inflasi dalam waktu dekat,” kata The Fed.

Dalam referensi yang jelas untuk gejolak baru-baru ini dipicu oleh penurunan dalam ekonomi Tiongkok, The Fed mencatat bahwa ia “sedang memantau perkembangan di luar negeri,” sekalipun bank mengatakan bahwa risiko yang dihadapi ekonomi AS masih “hampir seimbang.”

Komite Pasar Terbuka Federal telah menghabiskan waktu dua hari untuk membahas apakah akan menaikkan suku bunga acuan federal fund yang pertama kalinya dalam lebih dari sembilan tahun, melepaskan diri dari sikap kebijakan moneter yang sangat longgar sejak krisis keuangan 2008.

Walaupun demikian, FOMC mengatakan bahwa ekonomi AS sedang bergerak mantap pada kecepatan moderat, dengan belanja rumah tangga dan investasi bisnis meningkat, serta konstruksi perumahan tumbuh lebih cepat, tetapi ekspor “lemah”.

Salah satu panduan penting untuk kebijakan, kekuatan pasar tenaga kerja, telah meningkat sejak pertemuan Juli, kata komite, dengan berkurangnya pengenduran sejak awal tahun ini.

Namun inflasi, masukan utama lain ke keputusan kebijakan, telah melemah, meskipun pihaknya menyalahkan itu sebagian kepada “pengaruh sementara dari penurunan harga energi dan harga impor.”

FOMC mengatakan mereka memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh sebesar 2,1 persen tahun ini, tetapi menurunkan proyeksinya untuk 2016 menjadi 2,3 persen, dari perkiraan 2,5 persen yang dibuat pada Juni.

Komite juga sedikit menurunkan proyeksi inflasi untuk dua tahun mendatang, memperkirakan 1,7 persen tahun depan dan 1,9 persen untuk 2017, masih di bawah target kebijakan Fed sebesar 2,0 persen.

Namun demikian, sebanyak 13 dari 17 pejabat The Fed pada pertemuan tersebut mengindikasikan bahwa mereka mengharapkan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini, sebagian besar dari mereka menunjuk ke kisaran 0,25-0,50 persen.

Keputusan itu tidak mengejutkan, dan Wall Street mempertahankan keuntungan moderat, dengan S&P 500 naik 0,33 persen dalam perdagangan sore.

Namun, dolar turun hampir 1,0 persen, menjadi 1,1395 dolar terhadap euro.
(Uu.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*