Financeroll – Penguatan dolar yang tajam bisa menghambat upaya the Fed untuk memacu pertumbuhan dan mengangkat inflasi, kata seorang pejabat senior the Fed hari ini.
“Jika dolar menguat dengan tajam, hal ini akan memiliki konsekuensi dalam pertumbuhan,” Presiden the Fed cabang New York, William C. Dudley mengatakan dalam sebuah wawancara di Bloomberg Markets Summit di New York.
The Bloomberg Dollar Index Spot telah menyentuh level tertinggi atas dasar penutupan sejak Juni 2010 di tengah taruhan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun 2015.
Pejabat Fed umumnya menghindari mengomentari dolar, yang merupakan lingkup Departemen Keuangan AS di bawah Sekretaris Jacob J. Lew.
Dudley menekankan bahwa mata uang itu hanya menjadi perhatian bagi The Fed untuk tingkat yang mempengaruhi kemajuan menuju tujuan bank sentral untuk harga yang stabil dan pekerjaan yang maksimal.
“Jelas, sebagai bergerak dolar, yang mempengaruhi kesesuaian kebijakan moneter yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya.
Perkiraan kuartalan yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat the Fed mengharapkan untuk menaikkan suku bunga mendekati nol untuk sementara waktu hingga tahun depan, pertumbuhan melaju cepat dan kenaikan harga naik menuju tujuan inflasi 2% bank sentral.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind