Tergerus Rupiah, Laba KAEF Diprediksi Tumbuh 8%

INILAHCOM, Jakarta – Kinerja keuangan perusahaan plat merah sektor farmasi diprediksi akan tergerus dari segi laba bersih.

Analis pasar modal Guntur Triharianto mengatakan, salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah jadi emiten, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) laba sampai akhir tahun diperkirakan tumbuh di bawah satu digit.

“Laba bersih diperkirakan masih dapat tumbuh 8%-10% mengingat akan ada kenaikan marjin HPP dan biaya lainnya terkait pelemahan rupiah.Pelemahan Rupiah akan mengerus laba seiring dengan kenaikan biaya bahan baku, karena sebagian besar masih impor, ” ujar dia di Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Ia menilai meski ada laba tergerus, namun pendapatan akan tetap tumbuh.
Mengingat KAEF memiliki jaringan yang cukup luas di Indonesia.

“Kinerja KAEF hingga akhir tahun diperkirakan masih akan bertumbuh. Pendapatan diestimasi dapat tumbuh sekitar 15% seiring dengan peningkatan pendapatan dari program e-catalog. Meski di sebagian sisi dapat diuntungkan dari pelemahan harga minyak sehingga sedikit membantu biaya produksi dan operasional, ” katanya.

KAEF membukukan laba bersih pada Semester I 2015 sebesar Rp77,44 miliar atau Rp13,94 per saham, meningkat 9,72% dari laba bersih padaperiode yang sama tahun 2014 yaitu Rp70,58 miliar atau Rp12,71 per saham.

Pencapaian kinerja oleh KAEF pada semester I 2015 didukung oleh pertumbuhan Pendapatan pokok Perseroan sebesar 11,05% menjadi Rp2,11 triliun dibandingkan Rp1,90 triliun pendapatan pokok pada Semester I 2014. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*