Terendah Sepanjang KIB II, Inflasi Lebaran Juli 2014 Diprediksi 0,73%

Jakarta -Harga-harga komoditi pangan selama Juli 2014, berbarengan dengan ramadan dan lebaran, cenderung terkendali. Inflasi di Juli 2014 diperkirakan 0,73%.

“Inflasi Juli diprediksi 0,73%. Secara tahunan (year on year/YoY) 4,33%. Pendorongnya karena pangan terkendali,” kata Kepala Riset Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa ditemui di Jakarta, Senin (28/7/2014).

Purbaya menilai, bila dilihat sejarahnya, besaran laju inflasi ini bisa dianggap sebagai prestasi yang sangat baik di akhir masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II (KIB II). Bila prediksi benar, maka inflasi Juli 2014 akan menjadi inflasi lebaran terendah sepanjang masa kiB II.

Isu kelangkaan pangan dan melambungnya harga komoditi yang selama ini menjadi momok penyebab inflasi, berhasil ditanggulangi pada masa ramadan dan lebaran tahun ini.

“Luar biasa, padahal ada lebaran dan sekolah (musim penerimaan siswa baru). Biasanya, lebaran saja tanpa sekolah sudah 0,6%. Dari sisi pangan, naiknya tidak kelihatan, kecil sekali,” sebut dia.

Terkendalinya harga-haraga komoditi barang dan jasa pada bulan ini, lanjut Purbaya, juga tak lepas dari peran para pelaku usaha di sektor rill yang tetap menjaga kestabilan harga di tengah tekanan kenaikan tarif dasar listrik dan isu kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Tarif listrik naik, tapi pengusaha akan menaikkan harga barang bertahap, tidak menaikkan langsung. kalau langsung mereka bisa kehilangan market. Saya menghitung, setiap kenaikan tarif listrik 10%, menyumbang kenaikan inflasi 0,2%,” jelas Purbaya.Next

(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*