Tenaga Kesehatan Indonesia Bisa Lari Kenegara Tetangga ASEAN


shadow

Financeroll – Minimnya jumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan tingginya standar gaji di luar negeri diyakini akan menjadi penyebab para tenaga kesehatan Indonesia memilih bekerja di negara tetangga saat pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Ketua Asosiasi Pekerja Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan alasan utama para tenaga kerja kesehatan memilih bekerja di negara lain tak lain untuk mendapatkan kesejahteraan dan gaji yang lebih layak ketimbang di Indonesia. Padahal, Indonesia masih kekurangan jumlah tenaga kesehatan, khususnya di daerah terpencil.

Lebih khawatir tenaga kesehatan akan keluar negeri daripada kebanjiran tenaga kerja asing. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura masih kekurangan tenaga kesehatan. Ada kemungkinan pekerja kita lari ke dua negara tersebut.

Kendati MEA 2015 membuka kesempatan bagi tenaga asing masuk ke Indonesia, dinilai tenaga kesehatan dari luar negeri lebih memperhatikan soal kesejahteraan dan ketersediaan fasilitas untuk menunjang pekerjaan mereka. Fasilitas kesehatan di Indonesia masih terfokus hanya di beberapa kota besar sedangkan masyarakat yang tinggal di kota-kota kecil dan wilayah terpencil belum bisa menikmatinya.

Sudah menjadi hukum pasar bahwa pekerja akan mencari tempat bekerja yang lebih layak. Kita tentu tak bisa menghalangi orang yang ingin mendapatkan kesejahteraan. Pemerintah harus mempersiapkan fasilitas kesehatan berkualitas di berbagai tempat sehingga tenaga kerja mau bertahan.

Asih Eka Putri, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, mengatakan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi tinggi tentu akan mencari tempat yang bisa memberikan gaji lebih baik. Karena itu, pemerintah harus mengantisipasi peluang perpindahan tenaga kesehatan lewat beberapa cara, antara lain menawarkan penghasilan yang lebih baik, insentif, dan pengembangan karier.

Skema insentif diharapkan bisa memacu tenaga kerja agar tetap bekerja di dalam negeri bahkan mau melayani masyarakat yang belum mendapatkan faskes secara penuh. Selain itu, pemerintah juga harus menjamin tingkatan karier tenaga kesehatan sehingga mereka mendapat kepastian kerja.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*