Usai pertemuan, Lagarde mengatakan, Indonesia sejauh ini telah mengatur kebijakan ekonominya dengan baik, sehingga kuat menahan guncangan ekonomi dunia.
“Perlu kita tahu, banyak hambatan ekonomi saat ini yang tidak hanya berdampak di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Perang mata uang yang dilakukan China membuat mata uang Amerika terus menguat, dan negara-negara berkembang terkena dampak seluruhnya, ini akan dihadapi siapa pun. Namun, posisi Indonesia jauh lebih kuat dibanding 15 tahun lalu,” papar Lagarde usai pertemuan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2015).
IMF, lanjut Lagarde, melihat Indonesia sebagai negara yang kuat. Dalam keterangannya, Lagarde menilai, pemerintah dan DPR Indonesia telah bekerja keras dalam mengawal kondisi perekonomian.
“Kami juga mengapresiasi Indonesia yang punya jaring pengaman keuangan, sehingga lebih kuat menghadapi kondisi ekonomi dunia,” ujarnya.
Selain masalah ekonomi, dalam pertemuan itu juga disinggung soal peranan perempuan di Indonesia. Lagarde meminta agar perempuan punya akses yang besar dalam mengambil keputusan penting, terkait sektor perekonomian nasional.
“Saya sudah dijadwalkan bertemu dengan tokoh-tokoh perempuan di Indonesia 1 tahun lalu. Dan hari ini saya akan bertemu mereka tentang pentingnya akses perempuan untuk ikut ambil bagian dalam perekonomian nasional,” kata Lagarde.
Selain Taufik, hadir juga Ketua Komisi XI DPR, Fadel Muhammad. Pertemuan berlangsung di lantai 3 Gedung Nusantara III.
(dnl/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind