Tekanan Rupiah Terhadap Majors Sedikit Reda

Tekanan Rupiah Terhadap Majors Sedikit Reda

Kinerja Dollar Amerika Serikat pada hari ini (26 Februari) terpantau positif pada pair USD/IDR, dan menunjukkan rebound kendati masih berada dalam tekanan tren bearish ditinjau dalam dua bulan perdagangan terakhir.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak terangkat sekitar 0.41 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas hari ini, sementara itu data terkini kurs BI (jual) Dollar Amerika Serikat dengan rate Bank Indonesia berada pada kisaran Rp. 11727/USD dan kurs BI (beli) sekitar Rp. 11611/USD.

Selain Dollar AS, kurs Euro juga terpantau bergerak menguat sekitar 0.47 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas hari ini. Data terkini kurs BI (jual) Euro dengan rate Bank Indonesia berada pada kisaran Rp. 16114.07/EUR dan kurs BI (beli) sekitar Rp. 15951.19/EUR.

Pada perdagangan hari ini kurs Euro terpantau menerima sentimen positif dari investor, terkait dengan laporan dari Gfk yang menyampaikan kepada publik bahwa terdapat sinyalemen yang cukup menggembirakan pada sektor konsumsi di Jerman.

Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental ekonomi GfK German Consumer Climate yang naik ke angka 8.5 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 8.3. Pengumuman positif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan tetap di angka 8.3.

Selain itu Poundsterling Inggris juga terpantau menerima sentimen positif dari investor, setelah Office for National Statistics menyampaikan kepada publik bahwa investasi bisnis di Inggris mengalami peningkatan kinerja.

Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental ekonomi Prelim Business Investment q/q yang naik 2.4% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 2.0% Pengumuman positif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 2.6%.

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*