Tekanan Jual Masih Dominan, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Selasa (13/1) pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp 12.610 dibanding posisi sebelumnya Rp 12.590 per dolar AS.   Sementara  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 26 poin berkat aksi borong saham investor domestik. Aksi pemodal asing masih lepas saham, sedikit menghambat laju penguatan Indeks.  Menutup perdagangan Sesi I, IHSG menguat 9,165 poin (0,18%) ke level 5.197,098. Indeks sempat menanjak kembali ke level 5.200 tapi akhirnya terhambat oleh tekanan jual di saham-saham unggulan.

Sementara Presiden Fed of San Fransisco John Williams dan Presiden Fed of Atlanta Dennis Lockhart memberikan isyarat kenaikan suku bunga AS dapat terjadi di pertengahan tahun 2015 mendatang.  Saat ini,   pelaku pasar sedang menanti data neraca keuangan AS periode bulan Desember yang diperkirakan mengalami surplus.  Pelemahan nilai tukar rupiah masih cenderung tertahan terhadap dolar AS setelah munculnya data kinerja ekspor Tiongkok yang membaik.  Ekspor tahunan Tiongkok naik 9,9 persen di Desember 2014, lebih baik dari prediksi yang sebesar 6,8 persen dan publikasi November yang tumbuh 4,7 persen.

Kondisi itu dapat meredakan kekhawatiran investor terhadap outlook perekonomian mitra dagang utama Indonesia. Ini mungkin dapat memberikan sentimen positif untuk rupiah sehingga tidak tertekan lebih dalam.  Sementara itu, Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa fluktuasi mata uang rupiah masih cukup stabil sehingga pelemahannya cenderung terbatas hal itu didukung dari faktor internal yang masih cukp kuat.

Kondisi ekonomi Indonesia masih cukup kuat di tengah perlambatan global sehingga menjadi salah satu penopang bagi mata uang rupiah tidak tertekan lebih dalam.  Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (13/1) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.608 dibandingkan hari sebelumnya, Senin (12/1) di posisi Rp 12.568 per dolar AS.

Dari bursa saham, Indeks sempat menanjak ke titik tertingginya hari ini di level 5.215. Sayangnya penguatan ini tak bertahan lama.  Pada akhir perdagangan,   IHSG ditutup bertambah 26,426 poin (0,51%) ke level 5.214,359. Sementara unggulan Indeks LQ45 ditutup melaju 6,723 poin (0,75%) ke level 897,554.  Tercatat Dana asing terus mengalir ke luar lantai bursa. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 368,252 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan kemarin  berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 278.199 kali dengan volume 10.944 miliar lembar saham senilai Rp 7,708 triliun. Sebanyak 149 saham naik, 152 turun, dan 85 saham stagnan.  Adapun  situasi dan kondisi bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 melemah 110,02 poin (0,64%) ke level 17.087,71, Indeks Hang Seng naik 189,51 poin (0,79%) ke level 24.215,97, Indeks Komposit Shanghai menguat 5,98 poin (0,19%) ke level 3.235,30, dan  Indeks Straits Times turun 5,99 poin (0,18%) ke level 3.338,90. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*